Selasa, 21 November 2017

Semua Berawal Dari Rindu yg Tak Tahu Malu

Mungkin memang benar, kata orang: "Bahagia itu kita sendiri yang ciptakan".
Tapi... Bahagia tak akan terjadi begitu saja tanpa fasilitas. 
Itu benar
adanya! Dan saya mengalaminya. 

Ini cerita saya...
Berawal dari dia yg memilih pergi, jauuhh! Sekitar 2.036 km dari tempatku berpijak saat ini. Sangat jauh bukan?

Eh.. Apa yang kalian pikirkan?
Tidak tidak... Dia bukan meninggalkanku, dia hanya hendak menunaikan misi pendidikannya.Yaah.. untuk menjadi seorang Perawat di salah satu kampus swasta di Jakarta. 

Hal Itu yang mengharuskan kami Long Distance Relationship (LDR), begitu julukan yang biasa di kenal. Sejak saat itu saya jadi tahu satu hal, "tentang nikmat rindu". Rindu yang baru saya pahami sepanjang hidup, rindu yang hadir di luar batas kemampuan, rindu yang jika tak segera ditangani mungkin bisa menyebabkan kegilaan. Terkesan lebay ya? Hahaha... Mungkin memang begitu.. Namun abaikan jika itu mengganggu..
Tunggu! tarik napas dulu... Hmmphh lupakan lebaynya.. dan ketahuilah! berjauhan ternyata cukup beresiko, tapi itu pendapat saya. Ehe!

Jadi pikir dulu deh kalau kalian mau LDR. :-D
Rindu yang tak kenal waktu dan tak tahu malu, begitu saya menyebutnya. Sebab, rindu ini selalu memaksa keinginan buat sebuah temu, hingga hampir tak ada lagi sabar, nyatanya selalu ada kabar. Cukup tak tahu malu bukan? Tak bisa dipungkiri, memang beginilah kenyataannya. Saya cukup tak berdaya dalam menangani rindu. Yang ada di dalam hati dan pikiran hanyalah keinginan buat sebuah temu. Ketemu. Ketemu. Dan Ketemu. Aah kamuu! Pesonamu sangat membelenggu kalbu.
Lalu, dengan modal nekad, tekad dan keinginan yang kuat. Saya mencoba hal baru dalam hidup.
Saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang tak bisa menghindari kemajuan teknologi di era globalisasi saat ini. Saya, yang dasarnya cukup buta terhadap dunia teknologi, memeriksa kebutaan saya di dokter mata terdekat. Loh loh loh.. kok jadi dokter mata sih? Hehe.. Buta yang saya maksud adalah masih sangat tidak paham terhadap perkembangan teknologi saat ini.

Di dunia modern yang serba canggih ini, kita mengenal istilah "DUNIA DALAM GENGGAMAN". Dimana semua seperti disulap menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih mudah dan flexibel. Saya pun hanya bisa melihat, menikmati dan coba mempelajari hasil dari teknologi ada.
Dan sy memulainya dari gadget. Dengan berlandaskan gadget, saya mencoba aplikasi TRAVELOKA. dengan gaya sok tahu,, tanpa bertanya mencoba memesan tiket pesawat di Traveloka.

Tunggu! Sepertinya saya lupa menyebut uang dalam barisan tekad. Iya, dengan modal uang juga tentunya.
Oke..
Waktunya beraksi.. Tahap pemesanan tiket pun berjalan.
Bau-bau (BETOAMBARI) - Jakarta (SOEKARNO HATTA INTERNATIONAL AIRPORT), itu rute yang saya pilih. Karena berhubung bandar udara terdekat dari rumah adalah BETOAMBARI.. Seettt... Seett... Seettt... semua di luar ekspektasi! Memesan tiket pesawat di Traveloka ternyata tak sesusah memahami hati wanita. 
Di Traveloka semua begitu jelas, saya bahkan mendapatkan harga terbaik yang sesuai dengan kebutuhan, arahan pemesanan dan proses pembayarannya pun sangat mudah. Point plusnya setelah proses pemesanan dan pembayaran berlangsung, E-tiket otomatis terbit di Traveloka App, jadi tak perlu ribet dan capek nyisihin waktu buat cetak E-tiket. Sangat membantu deh pokoknya.
Dan saya juga tak perlu khawatir akan kehilangan ataupun tercecer, sebab E-tiket yang telah terbit tersimpan di Traveloka App selamanya dan tak akan pernah hilang. 
Sama seperti km, tersimpan di hati selamanya dan tak akan pernh hilang. Opss! Ngomong apa ya saya? Ah, Traveloka nih, jadi baper kan saya :-D.

Jujur yah!? sepanjang usia saya, ini adalah penerbangan perdana sy dan dijembatani oleh Traveloka.
Walaupun sempat kebingungan dan malu-maluin juga. Terlebih saat di tanya; "mana boarding passnya?" Sementara saya dengan santai dan tanpa beban  masuk saja. Akhirnya dikejar AVSEC (AVIATION SECURITY) untung tak diborgol, cuma diajak nikah.. Eh! Diajak cek in maksudnya. hehe... Maklum saya kan pemula yang tak pernah doyan bertanya. Tapi benar sih kata orang; "tanpa mencoba kita tidak akan pernah tahu". So.. Jangan pernah takut mencoba ya gaes!! Tak perlu takut salah, karna salah itu manusiawi. Proses belajar seperti itu.
Sekali lagi saya ber terima kasih kepada Traveloka, karena saya jadi tahu satu hal lagi yaitu "nikmat temu". Iya, akhirnya saya ketemu dia. Setelah sekian lama menahan rindu, Akhirnya berpadu. Dalam balutan Traveloka yg kini jadi candu.

Jadi buat kalian yg LDRan, yang deketan, yang pengen liburan, yang butuh kesendirian dan hendak berpergian. Coba deh TRAVELOKA, Aplikasi yg multifungsi nan praktis. Pokoknya akan memberi kalian pengalaman yg menakjubkan deh.
Ngomong-ngomong lagi musim nikah nih, jika penghulu jadi buronan, apalah kami yang msih betah LDRan, dimana Traveloka jadi bulan-bulanan. 

Terimakasih Traveloka untuk pengalaman pertama yang menakjubkan!