Rabu, 08 Juli 2015

Sepenggal cerita dari buku Peyempuan 3

Sepenggal cerita dari buku Peyempuan 3

Hari ini, Rabu 8 Juli 2015. Buku karya @peyemp mendarat cantik di kota tempatku berpijak. Kendari, Sulawesi Tenggara. Sepertinya memang saya di takdirkan untuk menyelesaikan ketiga paket lengkap-raga, jiwa, dan akal ini. Sebelumnya, fyi buku peyempuan 3 ini saya dapat dari memenangkan kuis tebak #Peyempuan3cover menggunakan akun OS saya yaitu @Yunii_shop. Sedikit membahas, sejak melihat 4 contoh cover saat kuis, saya sudah menebak pasti jawabannya D, itu tidak lain dan tidak bukan karena saya memiliki 2 buku karya @peyemp sebelumnya dan membandingkan covernya. Hehe


Oke, tidak usah panjang lebar. Saya langsung akan memuangkan apa yang kata hati saya katakan saat membaca tiap paragraf peyempuan 3.

Bermula dari sebait tulisan pada Cover peyempuan 3. "JIKA ADA YANG KAU TAHU DARI SEORANG PEREMPUAN, ITU HANYA SEBAGIAN KECIL DARI JUTAAN RAHASIANYA". YA! THAT'S RIGHT YEMP, saya sebagai salah satu puan folowersmu memang menyimpan banyak rahasia dari pasangan saya sekarang. Bukan karena tidak mau jujur tapi... ah, kamu pasti mengerti yemp.

Lanjut ke sub-bagian pertama buku peyempuan 3 yaitu "Perasaan-TIDAK TEGAAN". "Kami hanya tidak tega menolakmu mentah-mentah." YA! Saya (pernah) mengalami ini. Bisa dibilang dulu. Mungkin saat itu saya masih abege labil tapi seperti katamu "sejak kecil peyempuan memang sudah tertarik pada hal yang sifatnya persahabatan dan jalinan emosional." Kalimat terakhir yang menohok juga, "Kalau kamu punya pacar seperti ini, lebih baik tinggalkan." Walaupun situasinya beda dengan yang di buku tapi kan kami nggak tegaan yemp. Gimana dong? Hehe

Pada sub-bagian "PERASAAN-MARAH". Ntah! Kata hatiku tidak berkomentar. Seakan muak, bukan juga muak sih hanya saja kalimat "Pada saat segala rasa sakit datang, air mata peyempuan bisa saja jatuh, menetes, hingga mengalir menelusuri pipi. Rasa sakit itu menusuk hingga ke dasar jiwa. ... Aku pun tidak mengerti kenapa hal ini bisa terjadi." Mewakili perasaan-marahku akhir-akhir ini.

Pada Sub-bagian "PERASAAN-BENCI". Baru membaca "BENCI", otak seakan mengolah data pada orang yang saya benci. "Bertemu dengan seseorang yang dibenci adalah sandiwara konyol yang coba kami lakukan." Astaghfirullah itu kejadian lama, tapi ntahlah saya membencinya sampai sekarang. Padahal cuma karena cowok. Sebelum sub-bagian "BENCI" habis, terima kasih yemp telah menamparku dengan kalimat, "Seringkali kita enggan menyalahkan pasangan yang mungkin menjadi biang kerok masalah tersebut." Eh, tapi hati memberontak yemp. Kalau dia temen kita, masa harus pacaran sama cowok kita. Eh, dua-duanya brengsyek. #DISINI DRAMA DIMULAI.

Lanjut ke Sub-bagian "PERASAAN-SAAT ADA MASALAH". Membaca habis bagian ini tidak membuat hati saya memberontak. Maka bagian ini saya jadikan pelajaran. Semoga puan & tuan di luar sana yang SAAT DALAM MASALAH menjadi seperti yang dibahas di buku ini bisa lebih bijaksana.

Lanjut pada sub-bagian "PERASAAN-SAHABAT TERBAIK ADALAH DIRI SENDIRI". Oh, sangat Jelas. Karena hanya diri kita yang mengerti kita dan untuk saya yang notabenenya sangat tidak bisa percaya sama orang, membuat saya "hanya bisa bercerita pada diri sendiri".

Lanjut sub-bagian "PERASAAN-MERASA BERSALAH". Ini adalah sub-bagian terakhir dalam judul PERASAAN. Hati saya kembali tidak memberontak. Bukan, bukan karena saya tidak pernah MERASA BERSALAH. Lebih tepatnya contoh yang dibahas tidak masuk dalam daftar MERASA BERSALAH yang saya alami. Tapi seperti kata peyemp yang kalau ndak salah gini "Jadikan bekal jikalau memang apa yang dibahas belum menimpa kita". Maaph jikalau kalimatnya kurang tepat yemp, Maaph-keun ya *salim*.

Udaaah...
Ngomentarin Bab I PERASAAN dulu ya, Bab selanjutnya nanti aja ya :) Takutnya banyak ngomentarin malah di lemparin Lipensetipp sama @Peyemp. Hehe. Belum lagi kalau ada puan-puan di luar sana yang ndak senang saya menulis seperti ini. Bisa-bisa di kendeto saya :D.

Akhirnya kata, TERIMA KASIH BANYAK UNTUK KUIS DAN KIRIMAN BUKUNYA @PEYEMP & @TRANSMEDIA_ . Teruslah menjadi sisi lain seorang perempuan. Sukses untuk cetakan-cetakan selanjutnya. Aammiinnn

Eh, satu lagi. Pembatas buku Peyempuan3 nya Lipensetip (re:lipstick). Saya merasaaa gimanaaa gituu~. Secara saya kan lagi senengsenengnya koleksi Lipensetipp.

Eh, dua lagi. Yang belum punya buku Peyempuan3 buruuuaaaaan beli~. Ndak penasaran sama isinya? Uuuuu~ BabBab selanjutnya menyimpan banyak rahasia tentang Puan pun Tuan.

Salam Hangat terdasyat @Peyemp

Dari salah satu puanmu di Kendari
Wa Ode Sitti Yusniar


NB:
KRITIK & SARAN YANG DEMI KEBAIKAN SANGAT DIBUTUHKAN
My Akun Sosmed
FB     ( Wa Ode Sitti Yusniar )
Twitter  ( @yusniarode )
PATH   ( Wa Ode Sitti Yusniar )
IG      ( Yusniarode )
Ask.fm  ( yusniarode )

Untukmu pria di balik pintu kamar sebelas

14 FEBRUARI 2015

Untukmu pria di balik pintu kamar sebelas

Selamat malam dirimu yang telah beranjak dari balik pintu, semoga tidak dengan senyummu. Maafkan aku menulis sederet kata yang enggan untuk dibaca. Ini hanya sebuah ungkapan untuk senyummu yang ada mengisi dinasku di state interna. Aku adalah satu dari beberapa calon perawat yang menyukai senyummu. Tidak salah kan? Aku harap kamu tidak merasa terbebani akan hal ini.

Entahlah, menyukai hal yang manis adalah kesukaanku. Jadi, jangan salahkan aku menyukai senyummu. Salam hormatku untuk wanita yang melahirkanmu dengan senyum semanis itu. Maafkan aku yang mungkin telah menganggu aktivitasmu saat berada di RS. Dan mungkin, sekarangpun aku sedang mengganggu. Ah, maafkan lagi diriku.

Maaf jika rangkaian katanya tidak sempurna karena aku adalah perempuan yang sebenarnya tidak bisa merangkai kata. Ku ucapkan terima kasih atas Senyummu yang sampai sekarang masih tersave dikepalaku. Maafkan aku yang belum bisa membuatnya pergi.

Tertanda


Perempuan dibalik meja jaga state interna 

Untukmu Pedagang Cilik di Traffic Light

9 FEBRUARI 2015

Untukmu pedagang Cilik di Lampu merah

Selamat pagi dek, bagaimana kabarmu sekarang? Sudahkah kamu makan? Sudahkah kamu senyum pagi ini? Aku harap kamu selalu dalam lindungan-Nya.

Kuucapkan maaf atas Egoku saat pertama aku melihatmu. Maafkan ya dek, Maafkan aku karena hanya melihatmu tanpa membeli daganganmu.

Terima kasih sebesar-besarnya ku haturkan padamu dek. Tanpa sengaja, saat ini kamu merobek egoku. Meruntuhkan pertahananku. Menginggat aku yang saat itu cuma bisa diam melihatmu berlalu lalang begitu saja. Sungguh dek, keinginanku ada tapi ntahlah. Egoku meninggikan segalanya. Maafkan aku dek.
Terima kasih dek, dengan tanpa sengaja kamu mengajariku arti kehidupan. Mungkin kamu berpikir ini Lebay, tapi sejujurnya kalau bukan karna dirimu. Aku tak mungkin bisa memahami satu dari sekian banyak arti kehidupan. Kalau kamu bertanya, arti kehidupan itu apa? Aku tak mungkin menjawabnya. Aku malu dek, malu karena aku di tegur melalui bocah cilik sepertimu. Satu yang aku tahu saat ini dek, kamu tidak mau menjadi 'peminta' ke sesama manusia utk mendapatkan rupiah kan?. Dek, ajarkan aku juga untuk tidak meminta selain kepada-Nya? Ajarkan aku pula kesabaran seperti yang kamu miliki?

Dek, Doaku pagi ini ku persembahkan untuk kebaikanmu. Jangan lupa ya, saat kita ketemu lagi nanti. Paksa aku dengan senyum tulusmu untuk membeli daganganmu. Jangan biarkan aku lalai untuk kedua kalinya :)

Tertanda,


Perempuan Pencari Berkah

Pilih Kekayaan, Kesuksesan atau Kasih sayang ?

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah dari perjalanannya keluar rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.

Wanita itu berkata dengan senyumnya yang khas: Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti orang baik-baik yang sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut.

Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, Apakah suamimu sudah pulang?

Wanita itu menjawab, Belum, dia sedang keluar.

Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali, kata pria itu.

Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini.

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.

Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama , kata pria itu hampir bersamaan.

Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.

Salah seseorang pria itu berkata, Nama dia Kekayaan, katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut disebelahnya, sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya.

Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-Sayang.
Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk kerumahmu.

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. Ohhomenyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan.

Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita.

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang.

Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. Baiklah, ajak masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita.

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini.

Si Kasih-sayang berdiri, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho.. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan.

Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?


Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.