Beliau Ibuku.
Perempuan yang saat
zaman putih merah bangun lebih dulu dari anak-anaknya. Menyiapkan sarapan serta
bergegas mencari nafkah. Ya beliau ibuku. Ah, saya memanggilnya 'mama'. Perempuan
yang berada di memori kepalaku tak pernah berhenti mencari nafkah hingga
sekarang usianya menuju setengah abad.
Ya, Beliau mamaku.
Mama yang masih
sangat jelas di ingatanku dulu zaman putih-merah sering bahkan setiap sore memintai
kami anak - anaknya ( saya dan saudara perempuanku) untuk pergi 'minta uang
cicilan' di beberapa orang di kampung. Alesan mama cari nafkah karena memang
udah ada DNA dagang dalam dirinya sama saat itu menyekolahkan dua adiknya di
perguruan tinggi. Ah, saya hampir melupakan satu hal, zaman putih-merah adalah
zaman dimana saya dan saudara-saudaraku merasakan menjadi anak yang di rawat
oleh ART (Asisten Rumah Tangga). Lumayan lama selama 6 tahun. Dan ini menjadi salahsatu
alasanku belum pintar soal bersih-bersih dan sebagainya perihal rumah tangga. Hahaha
alesanmu yun!!!
Ya, beliau mamaku.
Yang saat saya
berada pada jenjang putih-biru mencari nafkah lebih dari biasanya. Ya, beliau
berburu 'dollar' untuk menafkahi anak-anaknya serta biaya S2 bapak. Ah, mamaku~
Sehat selalu bu! Zaman putih-biru kami anak-anaknya sudah jarang dimintai seperti
putih-merah tetapi mulai berjaga warung. Bisa di bilang 3 tahun pekerjaan saya
tiap pulang sekolah adalah berjaga warung hingga malam. Saat itu saya dan
saudara di rawat sama bibi. Mungkin ini juga alasan saat putih-biru saya masih
sering di suapi saat makan. Ya, ini juga yang menjadi alasanku saat itu belum tahu
perihal masak-memasak dan lain-lain. Alesanmu itu yun!!!
Ya, beliau mamaku.
Yang saat zaman putih-abuabu
bisa di bilang tidak lagi berburu dolar seperti zaman putih-merah tapi tetap
menjalankan barang biasa disebut. Zaman itu beliau menjadi pendamping bapak kemana-mana.
Ah, hampir lupa lagi zaman ini adalah zaman dimana kami anak - anaknya tidak
lagi di bawa kemana-mana. Masih jelas di ingatanku bapak adalah orang yang senang
mengajak anak-anaknya kemana-kemana. Bermodal motor yang diperbaiki bekas punya
kakek, kami berenam entah saat itu di susun seperti apa yang jelas muat untuk berjalan
kemana-mana. Ah iya, saat motor itu rusak bapak sering meminjam motor teman dan
tetap kami di bawa semua. Ah, bapak. I miss yu~.
Ya, beliau mamaku.
Yang sekarang karena
bapak udah ndak ada berburu dolar seperti zaman putih-biru lagi demi menyekolahkan
anaknya. Ah, terima kasih ma. Karena saat ini saya masih seperti anak orangtua
lainnya. Mengemban pendidikan di perguruan tinggi, mempunyai gadget seperti
kebanyakan orang, menikmati membeli makan dan jalan - jalan di departement
store tempatku menimba ilmu. Masih bisa pulang di saat lebaran. Terima kasih
ma, masih berjuang keras untuk anak - anakmu.
Ya beliau mamaku.
Kami jarang smsan
bahkan teleponan seperti anak-ibu lainnya. Di rumah komunikasi kami baik. Tapi
saat kuliah, saya sms hanya untuk minta uang, mengeluh sakit, dan mengucapkan ulang
tahun. Tak ada percakapan panjang via telepon, biasanya hanya berisi "mama
udah kirim uang bla bla bla". Kadang saya envi sama teman - teman yg
teleponan sama ibunya kek teman tapi saya sadar sibuknya mama saya bukan untuk
yang lain tapi anak - anaknya.
Beliau mamaku,
Yang tidak pernah
bertanya siapa pacarku tapi selalu overprotectiv sama teman saat saya minta
izin keluar. Yang selalu bercerita tentang banyak hal saat beliau meminta untuk
mengurutnya. Yang menginginkan anaknya jadi PNS. Alasannya karena beliau tau
rasanya jadi istri yang tidak memiliki gaji. Yang memberi contoh dengan baik
menjadi istri yang manut tapi di takuti suami.
Finally,
Selamat ulang
tahun Mama. Di usiamu yg ke-45 kalau ndak salah semoga kami anak - anakmu
selalu bisa membahagiakanmu, secepatnya membuatmu tidak memikirkan bagaimana
cara menghasilkan uang jikalau tiba - tiba anakmu meminta uang buat beli buku.
Senyum selalu bu! Terima kasih sebesar-besarnya. Panjang umur bu dan semua do'a
baik lainnya yang tidak bisa saya tulis di sini.
Love
Anakmu, Wa Ode
sitti Yusniar R(yunii)
Ah, saya rindu
di ceramahi karena
tertidur dengan seragam SMA dan belum makan siang.