Jumat, 11 Desember 2015

Dari (tak) kenal menjadi seperti sekarang



Saya (tidak) pernah mengenalnya.

Seseorang yang lahir cuma berbeda delapan hari dari tanggal kelahiranku. Tuhan mengizinkannya menghirup dunia lebih dulu, agar dia mengajarkanku betapa kerasnya kehidupan dengan kasih sayangnya. Seseorang yang dengan sangat jelas saat awal menginjakan kaki di masa putih abu - abu, saya tidak mengenalnya dan dia tidak pernah masuk dalam daftar pencaharianku saat ke sekolah. Seseorang yang jika saya mengingat masa lalu, maka saya memastikan bahwa saya melihatnya pertama kali saat porseni antarkelas saat dia lepas bertanding badminton yang kebetulan lapangan ada di depan kelas saya. Seseorang yang saya ingat jelas saat itu rambutnya masih panjang sampai bokong. Setelah itu? Dia tidak pernah saya lihat, dan saya tidak menyangka akan sedekat sekarang.

Saya memangilnya teman.
Seseorang yang saat kelas 2 SMA ternyata sekelas dengan saya, dan saya masih tidak mengenalnya. Sampai akhirnya di satu hari, dia mengeluarkan ilmu yang ntah mungkin sudah dia pelajari dari abad sebelum masa majapahit dan you know? Saya serta kamu menyebutnya "Ramalan". Ramalannya saya lupa, yang saya ingat setelah itu ada seorang pria yang mengirimkan pesan singkat di handphone. Pria itu, yang menjungkir balikan intuisi di dua fase perkembangan saya. Pria itu sepupu dari seseorang yang saya memanggilnya teman.

Saya memanggilnya Sahabat.
Semenjak saat itu, saya, dia dan dua teman lainnya menjalin sebuah hubungan bernama persahabatan. Kemana selalu bersama, tiap ada pembagian kelompok selalu satu kelompok dan menikmati masa putih abu - abu bersama. Hari ke hari, bulan ke bulan, saya semakin dekat dengan dia, mengingat saya pun menjalin hubungan dengan sepupunya. Hingga hari itu, dia membuat sebuah singkatan "CHOPIS yg kepanjangannya kalau ndak salah Cinta Or Persahabatan Itu ( ujungnya plincess lupa :D)". Saat SMA kelas 3 kami tidak lagi bertiga tetapi berempat, hingga beberapa bulan meninggalkan putih abu - abu kami pun menjadi berlima.

Saya memanggilnya Ipar.
Seseorang yang sangat saya tunggu datang ke kotaku. Seseorang yang saat tahun pertama di rantauan mengajakku mengunjungi hunian mbahnya, sebuah desa yang masih Asri, banyak sawah, dan perlu tempat - tempat tertentu untuk sekedar mengisi handphone dengan signal. Setiap tahunnya yang saya tunggui adalah dia, mengajakku ketempat mbah dan menghirup pagi desa atari jaya. Ini tahun ketiga dan saya tidak kesana. Ah, mungkin saya (tidak) akan kesana lagi, karena tahun ini saya rencana akan kesana dengan sepupunya tapi... Ya sudahlah ya. Saya lupa kapan pertama kali memanggilnya ipar, yang jelas setelah saya menjalin (kembali) hubungan dengan sepupunya. Seseorang yang membantu mengukir kisah di kota rantauanku, seseorang yang membuat saya merasakan senang ketika mendengar dia menjawab, "Nuun, saat dia di panggil dengan nama, "yaan". Ah, lagi - lagi saya terobsesi dengan wong jowo.

Saya memanggilnya dolaemong.
Sekarang saya berada di tahun terakhir kuliah. Berarti sekitar 5 tahun saya mengenalnya, dan di tahun ini saya memanggilnya dengan dolaemong :D. Seperti doraemon yang selalu membantu nobita, ya, dolaemongku membantu saya dalam banyak hal. Menikmati hidup saat pulang kampung, menguatkan hati saat terpuruk, dan menjemput saya saat tiba malam di pelabuhan, dan sekarang berjanji mau jemput lagi? Hahahaha wait me dolaemong, awas tipu - tipu *boxing*

Dia, seseorang yang dua tahun kemaren sering bertukar kado saat hari kelahiran, Seorang perempuan yang mengerti bagaimana brengseknya saya dan tetap menjadikan saya plincess di hatinya ( :D hahahah :p). Seseorang yang jika saya (tidak) mendapatkan pasangan wong jowo maka anaknya harus rela saya jodohkan dengan anakku ( Ini ngawur, pemirsa). Seseorang yang paginya harus menyempatkan membangunkan putri tidur dan akan saya sambut dengan pesan, "Kangen,eh!!!".

Dia. Seseorang itu. Riana Muharyuni
Tetaplah seperti sekarang.                                                                          

Salam rindu,

Plincess

1 komentar:

  1. Terharu... persahabatan bagaimanaoun kisahx selalu buat saya terharu... tetap kompak dan jangan bertengkar yah...

    Nb: bahasax bagus, saya fans pertamaMu de di blog... Keeo Writing keeo ganbate sistet

    BalasHapus