Jumat, 02 Maret 2018

KAMU... Datang Lagi!



Jakarta, 1 Maret 2018 23.55

Kamu, Datang lagi...

Hai, kamu ?


Apa kabar ?

Kamu kurusan!

Begadang terus sih!

Kamu... masih yang ku kenal dulu. Yang akan senyum ngeselin karena ku jejelin sejumlah pertanyaan.

Kamu... masih sumber segala bait dalam tulisanku.

Kamu... masih selalu hadir di pergantian waktu.

Kamu... masih susah ku jelasin.

Jika ada yang berteriak padaku arti memperjuangkan, hah? Mereka tau apa tentang perjuanganku.


Jika ada yang berteriak padaku perihal bodohnya mencinta, hah? Mereka tau apa tentang setiap bahagia yang terjadi.

Sabtu, 20 Januari 2018

LIBURAN SEHARI DAN MURAH KE PURWAKARTA

HOLAAAAA!!!

I'M BACK.

AKHIRNYAAAAA :) Setelah beberapa tahun tidak memiliki alasan menulis hari ini saya kembali menulis. *PROK PROK*

Menjadi seorang solo traveler sebenarnya bukan bagian dari resolusi di 2018. Tetapi, kepenatan tinggal di ibu kota dan menjalani kuliah yang harus pake banget di selesaikan membuat saya ingin berkunjung ke beberapa kabupaten di pulau jawa.

Dan tempat pertama yang ingin saya kunjungi di 2018 adalah PURWAKARTA. Kenapa pwk ? karena Bogor terlalu mainstream, wkwk. Sebenarnya ini termaksud liburan murah karena saya kesana menggunakan Tiket muraaaaah :D ( nak kosan syeneng) ...

Sesungguhnya ini sudah takdir menjadi solo traveler karena dengan sangat kebetulan saya tinggal tak jauh dari stasiun Tanjung Priok. Sebenarnya KA Lokal Jakarta - Purwakarta ini beroperasi dari stasiun Jakarta Kota tetapi semenjak Februari 2017 di alihkan ke stasiun Tanjung priok.

penampakan dalam stasiun tj priok
Stasiun tanjung priok melayani KA Lokal dan KRL Commuter Line. Stasiunnya lumayan gede dan bagus.
tiket muraaah!!
Dalam kereta.
Harga tiket murah sesuai dengan lama nan jauhnya perjalanan. Tapi, untuk keadaan kereta 11:12 dengan KA biasa serta bisa duduk dimana saja :) cihuy

Dan jam tepat 13.00 WIB tiba lah di Stasiun Purwakarta, karena perjalanan pertama saya pun langsung menanyakan jadwal kereta pulang ke tanjung priok dan sungguh - sungguh di luar bucket list_- Kereta terakhir jam 14.25 tsayyyy. saya cuma punya waktu 1,25 jam untuk memenuhi bucket list ( Gerbong Kereta Tua, Taman Air Mancur, Alun - Alun dan makan Sate Maranggi ).

Kesan pertama di Purwakarta, orangnya ramah - ramah banget. mungkin itu alasan aa sunda menarik hati :) *ups

Dari stasiun purwakarta hanya perlu berjalan kaki ke arah kiri ya agar lebih dekat *saran kang jualan es* lumayan jauh sih tapi ga jauh - jauh amat karena selama perjalanan tatanan kotanya bisa di jadikan spot berfoto.


Oh, iya. Selain dalam stasiun, sebelum gerbang memasuki tempat wisata kalian yang ingin sholat bisa ke mushola PLN loh.

Sebenernya ini bisa full. tapi ah syudah lah

Ini bagian depannya yaaa~

Pokoknya kalau udah masuk gapura dekat PLN, dapat feel purwakarta istimewa.
Alun - Alun Purwakarta


Bucket list selanjutnya makan sate maranggi, dari hasil bertanya ke kakang parkir dari tempat ini berjalan kearah kiri (pokonya jalan aja sampai di pertigaan depan toko C*ar*dinals)
Sate maranggi
Dan bucket list terakhir adalah di gerbong stasiun purwakarta, sekalian mengakhiri perjalanan karena waktu yang sangat mepet.

FINALYYYYYY, BUCKET LIST: PURWAKARTA DONE.

SELANJUTNYA KEMANA ? AYOK BUAT BUCKET LIST DAN BERDOA PADA TUHAN :) AMIN!

*Totalan biaya liburan :
- Ongkos PP                                 : Rp. 12.000,-
- Sate Maranggi 1 Porsi + 2 Nasi : Rp. 26.000,-
( Itu aja taukkk, mureeh kan? YA, IYALAH)

#TheNekadTraveler #SoloTraveler #TravellingYuk

Selasa, 21 November 2017

Semua Berawal Dari Rindu yg Tak Tahu Malu

Mungkin memang benar, kata orang: "Bahagia itu kita sendiri yang ciptakan".
Tapi... Bahagia tak akan terjadi begitu saja tanpa fasilitas. 
Itu benar
adanya! Dan saya mengalaminya. 

Ini cerita saya...
Berawal dari dia yg memilih pergi, jauuhh! Sekitar 2.036 km dari tempatku berpijak saat ini. Sangat jauh bukan?

Eh.. Apa yang kalian pikirkan?
Tidak tidak... Dia bukan meninggalkanku, dia hanya hendak menunaikan misi pendidikannya.Yaah.. untuk menjadi seorang Perawat di salah satu kampus swasta di Jakarta. 

Hal Itu yang mengharuskan kami Long Distance Relationship (LDR), begitu julukan yang biasa di kenal. Sejak saat itu saya jadi tahu satu hal, "tentang nikmat rindu". Rindu yang baru saya pahami sepanjang hidup, rindu yang hadir di luar batas kemampuan, rindu yang jika tak segera ditangani mungkin bisa menyebabkan kegilaan. Terkesan lebay ya? Hahaha... Mungkin memang begitu.. Namun abaikan jika itu mengganggu..
Tunggu! tarik napas dulu... Hmmphh lupakan lebaynya.. dan ketahuilah! berjauhan ternyata cukup beresiko, tapi itu pendapat saya. Ehe!

Jadi pikir dulu deh kalau kalian mau LDR. :-D
Rindu yang tak kenal waktu dan tak tahu malu, begitu saya menyebutnya. Sebab, rindu ini selalu memaksa keinginan buat sebuah temu, hingga hampir tak ada lagi sabar, nyatanya selalu ada kabar. Cukup tak tahu malu bukan? Tak bisa dipungkiri, memang beginilah kenyataannya. Saya cukup tak berdaya dalam menangani rindu. Yang ada di dalam hati dan pikiran hanyalah keinginan buat sebuah temu. Ketemu. Ketemu. Dan Ketemu. Aah kamuu! Pesonamu sangat membelenggu kalbu.
Lalu, dengan modal nekad, tekad dan keinginan yang kuat. Saya mencoba hal baru dalam hidup.
Saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang tak bisa menghindari kemajuan teknologi di era globalisasi saat ini. Saya, yang dasarnya cukup buta terhadap dunia teknologi, memeriksa kebutaan saya di dokter mata terdekat. Loh loh loh.. kok jadi dokter mata sih? Hehe.. Buta yang saya maksud adalah masih sangat tidak paham terhadap perkembangan teknologi saat ini.

Di dunia modern yang serba canggih ini, kita mengenal istilah "DUNIA DALAM GENGGAMAN". Dimana semua seperti disulap menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih mudah dan flexibel. Saya pun hanya bisa melihat, menikmati dan coba mempelajari hasil dari teknologi ada.
Dan sy memulainya dari gadget. Dengan berlandaskan gadget, saya mencoba aplikasi TRAVELOKA. dengan gaya sok tahu,, tanpa bertanya mencoba memesan tiket pesawat di Traveloka.

Tunggu! Sepertinya saya lupa menyebut uang dalam barisan tekad. Iya, dengan modal uang juga tentunya.
Oke..
Waktunya beraksi.. Tahap pemesanan tiket pun berjalan.
Bau-bau (BETOAMBARI) - Jakarta (SOEKARNO HATTA INTERNATIONAL AIRPORT), itu rute yang saya pilih. Karena berhubung bandar udara terdekat dari rumah adalah BETOAMBARI.. Seettt... Seett... Seettt... semua di luar ekspektasi! Memesan tiket pesawat di Traveloka ternyata tak sesusah memahami hati wanita. 
Di Traveloka semua begitu jelas, saya bahkan mendapatkan harga terbaik yang sesuai dengan kebutuhan, arahan pemesanan dan proses pembayarannya pun sangat mudah. Point plusnya setelah proses pemesanan dan pembayaran berlangsung, E-tiket otomatis terbit di Traveloka App, jadi tak perlu ribet dan capek nyisihin waktu buat cetak E-tiket. Sangat membantu deh pokoknya.
Dan saya juga tak perlu khawatir akan kehilangan ataupun tercecer, sebab E-tiket yang telah terbit tersimpan di Traveloka App selamanya dan tak akan pernah hilang. 
Sama seperti km, tersimpan di hati selamanya dan tak akan pernh hilang. Opss! Ngomong apa ya saya? Ah, Traveloka nih, jadi baper kan saya :-D.

Jujur yah!? sepanjang usia saya, ini adalah penerbangan perdana sy dan dijembatani oleh Traveloka.
Walaupun sempat kebingungan dan malu-maluin juga. Terlebih saat di tanya; "mana boarding passnya?" Sementara saya dengan santai dan tanpa beban  masuk saja. Akhirnya dikejar AVSEC (AVIATION SECURITY) untung tak diborgol, cuma diajak nikah.. Eh! Diajak cek in maksudnya. hehe... Maklum saya kan pemula yang tak pernah doyan bertanya. Tapi benar sih kata orang; "tanpa mencoba kita tidak akan pernah tahu". So.. Jangan pernah takut mencoba ya gaes!! Tak perlu takut salah, karna salah itu manusiawi. Proses belajar seperti itu.
Sekali lagi saya ber terima kasih kepada Traveloka, karena saya jadi tahu satu hal lagi yaitu "nikmat temu". Iya, akhirnya saya ketemu dia. Setelah sekian lama menahan rindu, Akhirnya berpadu. Dalam balutan Traveloka yg kini jadi candu.

Jadi buat kalian yg LDRan, yang deketan, yang pengen liburan, yang butuh kesendirian dan hendak berpergian. Coba deh TRAVELOKA, Aplikasi yg multifungsi nan praktis. Pokoknya akan memberi kalian pengalaman yg menakjubkan deh.
Ngomong-ngomong lagi musim nikah nih, jika penghulu jadi buronan, apalah kami yang msih betah LDRan, dimana Traveloka jadi bulan-bulanan. 

Terimakasih Traveloka untuk pengalaman pertama yang menakjubkan!


Selasa, 22 Desember 2015

Beliau, Mamaku..



Beliau Ibuku.
Perempuan yang saat zaman putih merah bangun lebih dulu dari anak-anaknya. Menyiapkan sarapan serta bergegas mencari nafkah. Ya beliau ibuku. Ah, saya memanggilnya 'mama'. Perempuan yang berada di memori kepalaku tak pernah berhenti mencari nafkah hingga sekarang usianya menuju setengah abad.

Ya, Beliau mamaku.
Mama yang masih sangat jelas di ingatanku dulu zaman putih-merah sering bahkan setiap sore memintai kami anak - anaknya ( saya dan saudara perempuanku) untuk pergi 'minta uang cicilan' di beberapa orang di kampung. Alesan mama cari nafkah karena memang udah ada DNA dagang dalam dirinya sama saat itu menyekolahkan dua adiknya di perguruan tinggi. Ah, saya hampir melupakan satu hal, zaman putih-merah adalah zaman dimana saya dan saudara-saudaraku merasakan menjadi anak yang di rawat oleh ART (Asisten Rumah Tangga). Lumayan lama selama 6 tahun. Dan ini menjadi salahsatu alasanku belum pintar soal bersih-bersih dan sebagainya perihal rumah tangga. Hahaha alesanmu yun!!!

Ya, beliau mamaku.
Yang saat saya berada pada jenjang putih-biru mencari nafkah lebih dari biasanya. Ya, beliau berburu 'dollar' untuk menafkahi anak-anaknya serta biaya S2 bapak. Ah, mamaku~ Sehat selalu bu! Zaman putih-biru kami anak-anaknya sudah jarang dimintai seperti putih-merah tetapi mulai berjaga warung. Bisa di bilang 3 tahun pekerjaan saya tiap pulang sekolah adalah berjaga warung hingga malam. Saat itu saya dan saudara di rawat sama bibi. Mungkin ini juga alasan saat putih-biru saya masih sering di suapi saat makan. Ya, ini juga yang menjadi alasanku saat itu belum tahu perihal masak-memasak dan lain-lain. Alesanmu itu yun!!!

Ya, beliau mamaku.
Yang saat zaman putih-abuabu bisa di bilang tidak lagi berburu dolar seperti zaman putih-merah tapi tetap menjalankan barang biasa disebut. Zaman itu beliau menjadi pendamping bapak kemana-mana. Ah, hampir lupa lagi zaman ini adalah zaman dimana kami anak - anaknya tidak lagi di bawa kemana-mana. Masih jelas di ingatanku bapak adalah orang yang senang mengajak anak-anaknya kemana-kemana. Bermodal motor yang diperbaiki bekas punya kakek, kami berenam entah saat itu di susun seperti apa yang jelas muat untuk berjalan kemana-mana. Ah iya, saat motor itu rusak bapak sering meminjam motor teman dan tetap kami di bawa semua. Ah, bapak. I miss yu~.

Ya, beliau mamaku.
Yang sekarang karena bapak udah ndak ada berburu dolar seperti zaman putih-biru lagi demi menyekolahkan anaknya. Ah, terima kasih ma. Karena saat ini saya masih seperti anak orangtua lainnya. Mengemban pendidikan di perguruan tinggi, mempunyai gadget seperti kebanyakan orang, menikmati membeli makan dan jalan - jalan di departement store tempatku menimba ilmu. Masih bisa pulang di saat lebaran. Terima kasih ma, masih berjuang keras untuk anak - anakmu.

Ya beliau mamaku.
Kami jarang smsan bahkan teleponan seperti anak-ibu lainnya. Di rumah komunikasi kami baik. Tapi saat kuliah, saya sms hanya untuk minta uang, mengeluh sakit, dan mengucapkan ulang tahun. Tak ada percakapan panjang via telepon, biasanya hanya berisi "mama udah kirim uang bla bla bla". Kadang saya envi sama teman - teman yg teleponan sama ibunya kek teman tapi saya sadar sibuknya mama saya bukan untuk yang lain tapi anak - anaknya.

Beliau mamaku,
Yang tidak pernah bertanya siapa pacarku tapi selalu overprotectiv sama teman saat saya minta izin keluar. Yang selalu bercerita tentang banyak hal saat beliau meminta untuk mengurutnya. Yang menginginkan anaknya jadi PNS. Alasannya karena beliau tau rasanya jadi istri yang tidak memiliki gaji. Yang memberi contoh dengan baik menjadi istri yang manut tapi di takuti suami.

Finally,
Selamat ulang tahun Mama. Di usiamu yg ke-45 kalau ndak salah semoga kami anak - anakmu selalu bisa membahagiakanmu, secepatnya membuatmu tidak memikirkan bagaimana cara menghasilkan uang jikalau tiba - tiba anakmu meminta uang buat beli buku. Senyum selalu bu! Terima kasih sebesar-besarnya. Panjang umur bu dan semua do'a baik lainnya yang tidak bisa saya tulis di sini.


Love
Anakmu, Wa Ode sitti Yusniar R(yunii)
Ah, saya rindu
di ceramahi karena tertidur dengan seragam SMA dan belum makan siang.

Senin, 21 Desember 2015

Jejak Kaki Mahasiswi Semester Akhir



Menjadi seorang mahasiswa, mungkin sebagian dari anda menginginkan gelar tersebut. Tak banyak pula yang bercita - cita mengasah skill tanpa teori. Itu pilihan anda. Buat anda yang ingin menjadi seorang mahasiswa, saya sebagai kakak yang sudah merasakan asam, garam, merica, jahe dan bumbu dunia perkuliahan akan memberi gambaran seperti apa dunia kuliah yang saya jalani. Ini tentang saya, bukan tentang orang lain.

Semester awal.
Kepala masih panas dengan ilmu di jurusan IPA dan pribadi yang belum terjamah hiruk-pikuk perkotaan. Semester ini saya merekam jejak di lantai 3 gedung B kampus tercinta, satu semester langkah saya berputar - putar di situ saja. Flat? Yes!!! FYI, IP (Indeks Prestasi) itu sejenis kumpulan nilai yang merupakan hasil kali dari Nilai ujian dengan sks dan di bagi jumlah sks.
Jika anda mendapat IP pada semester ini di bawah rata - rata tak usah resah apalagi sampai menyalahkan banyak hal, karena jika anda sudah merasakan keresahan maka anda dapat mengetahui hal apa yang harus anda lakukan agar semester depan keresahan anda di ganti dengan keresahan lain. Tapi, jika anda mendapatkan IP nyaris sempurna 4.00 maka keresahan anda adalah bagaimana mempertahankan IP tersebut di semester depan.

Semester tiga
Semester ganjil. Semester angker karena anda harus pintar memanage IP sebaik mungkin sehingga tak akan ada semester 9. Ampyuun bang, adek nggak sanggup banyak semester 😁   hehe :D :v
Rekaman jejak kakiku masih berotasi pada Gedung B tetapi turun satu lantai, ya Lantai 2. Semester ini saya merasakan KHS ( Kartu Hasil Studi ) khs ini kakaknya rapor, mendapat nilai 0 itu berarti KHS saya kotor dengan huruf E ( Error ). Semoga anda tidak mengalami kejadian perih seperti saya, tapi sekali lagi saya katakan, "Keresahan membuat anda memikirkan hal apa yang harus anda lakukan agar keresahan anda teratasi dan ingat, akan ada keresahan lain yang menanti anda".

Semester Lima.
Semester saya mengatasi keresahan di semester tiga, berbagai cara saya lakukan akhirnya saya dapat memprogram semua mata kuliah plus program ulang MK yang dapat E, keresahan saya muncul saat saya harus membuang 2 MK yang merupakan tambahan karena perubahan kurikulum. Semester ini langkah kaki saya mengintari lantai 1 Gedung C & Lantai 2 Gedung B. Keresahan kedua muncul saat harus membagi waktu antara kuliah di semester lima dan semester tiga. Saya resah, tapi seiring berjalannya waktu saya senang. Senang karena di beri kesempatan merasakan euforia kuliah dengan junior😂.  . Buat anda yang pintar, pasti anda belum pernah merasakannya :p

Semester Tujuh
Saya tidak merasakan keresahan sama sekali. Karena saya dapat memprogram semua MK + 2MK yang saya buang di semester lalu. Jejak kaki saya masih di tempat yang sama seperti semester lalu tapi karena 2MK itu maka kaki saya mengintari gedung D di hari yang harusnya menjadi hari libur/weekend.

Tulisan ini bukan untuk sombong betapa (tak) pintarnya saya, tapi untuk anda yang pintar pasti anda tidak pernah merasakan keresahan seperti saya, karena anda memiliki keresahan tersendiri. Semoga saja. karena jika tidak, saya akan prihatin dan menganggap hidup anda sia - sia.

Saya merasakan mendapat IP nyaris sempurna,
Saya merasakan mendapat nilai E di KHS,
Saya merasakan kuliah ulang bersama Junior,
Saya merasakan seperti apa SP ( Semester Pendek).

Saya menulis ini saat kaki saya sedang merekam jejak di gedung terakhir kampus saya (re: Gedung D) karena sebentar lagi kaki saya akan menginjak tanah bukan lagi keramik hasil mbayar SPP tiap semester.

Untuk Anda yang sekarang sedang di bangku sekolah, berpikirlah dengan matang perihal IMPIAN anda di LIMA TAHUN kedepan. AKAN KEMANA? LULUS SMA MAU KULIAH DIMANA? MAU MASUK JURUSAN APA? MAU MODEL PERKULIAHAN SEPERTI APA?. Pertanyaan tersebut harus anda Jawab sendiri sedetail - detailnya, agar kelak anda tidak lagi di resahkan dengan hal tersebut. Saran: Mau seperti apa model kuliah yang anda inginkan, banyak becanda tapi serius atau banyak serius tapi becanda? Ada hal yang namanya tanggung jawab yang harus anda laksanakan yaitu WISUDA tepat waktu. Karena pemikiran orang tua saat nguliahin anaknya cuma itu.

Buat Anda yang sekarang sedang kuliah, berpikirlah dengan matang perihal IMPIAN anda LIMA TAHUN kedepan. Selesai ini MAU LANJUT PROFESI DIMANA? MAU PAKE DIUTNYA SIAPA? ORANGTUA TERUS? SELESAI S1 MAU LANJUT S2 ATAU KERJA? MAU KERJA DIMANA? MAU DI GAJI BERAPA?. Beberapa hal tersebut yang harus anda jawab sedetail mungkin, tentukan Kehidupan anda sendiri. Mengikuti keinginan orang tua itu wajib, tapi ada beberapa hal yang harusnya kita mampu memaparkan kepada ortu tentang keinginan kita dan mereka harus mendo'akan. Hiduplah seperti apa yang anda inginkan selama masih di jalan yang lurus.

Buat anda yang berada di luar kedua area diatas, tentukanlah APA IMPIAN ANDA LIMA TAHUN KEDEPAN?

HIDUPLAH DENGAN IMPIAN ANDA,
HIDUPLAH DENGAN BEBAS,
HIDUPLAH DENGAN KERESAHAN ANDA,
HIDUPLAH DENGAN APA YANG HARUS ANDA PERJUANGKAN.
Insya Allah hidup anda lebih berarti dan tidak sia - sia.

Salam hangat dari Mahasiswi semester Akhir^^