9 FEBRUARI 2015
Untukmu pedagang
Cilik di Lampu merah
Selamat pagi dek,
bagaimana kabarmu sekarang? Sudahkah kamu makan? Sudahkah kamu senyum pagi ini?
Aku harap kamu selalu dalam lindungan-Nya.
Kuucapkan maaf
atas Egoku saat pertama aku melihatmu. Maafkan ya dek, Maafkan aku karena hanya
melihatmu tanpa membeli daganganmu.
Terima kasih
sebesar-besarnya ku haturkan padamu dek. Tanpa sengaja, saat ini kamu merobek
egoku. Meruntuhkan pertahananku. Menginggat aku yang saat itu cuma bisa diam
melihatmu berlalu lalang begitu saja. Sungguh dek, keinginanku ada tapi
ntahlah. Egoku meninggikan segalanya. Maafkan aku dek.
Terima kasih dek,
dengan tanpa sengaja kamu mengajariku arti kehidupan. Mungkin kamu berpikir ini
Lebay, tapi sejujurnya kalau bukan karna dirimu. Aku tak mungkin bisa memahami
satu dari sekian banyak arti kehidupan. Kalau kamu bertanya, arti kehidupan itu
apa? Aku tak mungkin menjawabnya. Aku malu dek, malu karena aku di tegur
melalui bocah cilik sepertimu. Satu yang aku tahu saat ini dek, kamu tidak mau
menjadi 'peminta' ke sesama manusia utk mendapatkan rupiah kan?. Dek, ajarkan
aku juga untuk tidak meminta selain kepada-Nya? Ajarkan aku pula kesabaran
seperti yang kamu miliki?
Dek, Doaku pagi
ini ku persembahkan untuk kebaikanmu. Jangan lupa ya, saat kita ketemu lagi
nanti. Paksa aku dengan senyum tulusmu untuk membeli daganganmu. Jangan biarkan
aku lalai untuk kedua kalinya :)
Tertanda,
Perempuan Pencari
Berkah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar