Mungkin untuk beberapa
orang, mengucapkan janji sakral depan Tuhan itu sesimpel dilandasi oleh rasa
ingin tak mau lagi sendirian meratapi hidup. Beberapa lainnya mungkin beralasan
macam-macam, ada yang karena dituntut keluarga ada juga yang memilih karena memang
sudah tak ingin lagi mencari.
Untuk saya, pernikahan
itu setinggi-tingginya keputusan manusia. Ada seseorang yang kita putuskan
untuk berbagi dosa, bertanggung jawab di akhirat kelak. Jadi orangnya ya ga
boleh sembarangan. Menikah bukan hanya perkara ada yang menemani, bukan hanya
tentang ada yang ngurusin atau ngelipatkan baju. Menikah adalah tentang hidup
bersama, bagaimana 2 orang yang sebelumnya tak ada hubungan darah menjadi
muhrim yang dipersatukan atas nama Tuhan.
Pernikahan yang hanya dilandaskan oleh "sudah tidak ingin sendiri"
adalah pelecehan kesakralan arti janji depan Tuhan.
Lalu kapan waktu yang
tepat untuk menikah?
untuk saya..
menikahlah dengan orang yang diawali oleh rasa jatuh cinta.
Menikah itu hal mudah, bisa dibuat murah malah. Tapi menikah hanya karena
ingin atau hanya karena dituntut keluarga lantas mencari siapa saja yang ada?
Setidaknya, itu bukan jalan saya.
Pondasi awal pernikahan itu rasa saling cinta, bukan sekedar materi berlimpah.
Karena hanya cinta yang bisa membuat manusia bertahan ketika hidup sedang
berat-beratnya. Cinta membuat sepasang manusia tetap tertawa ketika
cobaan sedang ramai menghinggapi. Cinta pula yang membuat seks terasa lebih
nikmat karena kecup jidat dan tidur berpelukan di akhir senggama.
Ah, pernikahan itu
bukan jalan pintas, teman.
Bukan juga sesuatu yang harus dilakukan secepat-cepatnya.
Pernikahan itu proses, akhir dari awal yang baru.
Pernikahan juga bukan tujuan hidup, bukan pula check list kesuksesan.
Bayangkan bila kita menikah tanpa diawali jatuh cinta, apa ga takut di tengah
pernikahan mendadak merasakan kupu-kupu dalam perut dan senyum yang melengkung
karena orang lain?
Re-post dari Bramastha Mom's Blog :)
Pernikahan yang hanya dilandaskan oleh "sudah tidak ingin sendiri" adalah pelecehan kesakralan arti janji depan Tuhan.
untuk saya..
menikahlah dengan orang yang diawali oleh rasa jatuh cinta.
Menikah itu hal mudah, bisa dibuat murah malah. Tapi menikah hanya karena ingin atau hanya karena dituntut keluarga lantas mencari siapa saja yang ada? Setidaknya, itu bukan jalan saya.
Pondasi awal pernikahan itu rasa saling cinta, bukan sekedar materi berlimpah. Karena hanya cinta yang bisa membuat manusia bertahan ketika hidup sedang berat-beratnya. Cinta membuat sepasang manusia tetap tertawa ketika cobaan sedang ramai menghinggapi. Cinta pula yang membuat seks terasa lebih nikmat karena kecup jidat dan tidur berpelukan di akhir senggama.
Bukan juga sesuatu yang harus dilakukan secepat-cepatnya.
Pernikahan itu proses, akhir dari awal yang baru.
Pernikahan juga bukan tujuan hidup, bukan pula check list kesuksesan.
Bayangkan bila kita menikah tanpa diawali jatuh cinta, apa ga takut di tengah pernikahan mendadak merasakan kupu-kupu dalam perut dan senyum yang melengkung karena orang lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar