BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Beberapa
laporan ilmiah baik di dalam negeri atau luar negeri menunjukkan bahwa angka
kejadian alergi dan asma terus meningkat tajam beberapa tahun terakhir.
Tampaknya alergi merupakan kasus yang mendominasi kunjungan penderita di klinik
rawat jalan pelayanan kesehatan anak. Salah satu manifestasi penyakit alergi
yang tidak ringan adalah asma. Penyakit asma terbanyak terjadi pada anak dan
berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Alergi dapat menyerang
semua organ dan fungsi tubuh tanpa terkecuali. Sehingga penderita asma juga
akan mengalami gangguan pada organ tubuh lainnya.
Di
samping itu banyak dilaporkan permasalahan kesehatan lain yang berkaitan dengan
asma tetapi kasusnya belum banyak terungkap. Kasus tersebut tampaknya sangat
penting dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak, tetapi masih perlu
penelitian lebih jauh. Dalam tatalaksanan asma anak tidak optimal, baik dalam
diagnosis, penanganan dan pencegahannya.
Menurut
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1996, penyakit-penyakit yang dapat
menyebabkan sesak napas seperti bronchitis, emfisema, dan asma merupakan
penyebab kematian ketujuh di Indonesia. Asma yang tidak ditangani dengan baik
dapat mengganggu kualitas hidup anak berupa hambatan aktivitas 30 persen,
dibanding 5 persen pada anak non-asma. Banyak kasus asma pada anak tidak
terdiagnosis dini, karena yang menonjol adalah gejala batuknya, bisa dengan
atau tanpa wheezing (mengi).
Asma
adalah penyakit yang menyerang saluran pernafasan yang bisa menyerang siapa
saja, namun penderita paling banyak adalah para anak-anak. Menurut KEMENKES
(2008), 100 hingga 150 juta orang di dunia menderita asma, jumlah ini
diperkirakan akan meningkat sebanyak 18.000 kasus setiap tahunnya. Setiap
negara di dunia memilki kejadian kasus asma yang berbeda-beda.
Di
Asia khususnya Asia Tenggara 1 dari 4 orang yang menderita asma mengaami masa
yang tidak produktif karena tidak bekerja akibat asma. bisa dibanyangkan berapa
kerugian yang dialami. Menurut Miol, penderita asma 3.3% penduduk Asia Tenggara
adalah orang-orang yang menderita asma. Dimana kasus asma banyak terjadi
di Indonesia, Vietnam, Thailand, Filiphina dan singapura.
Sedangkan
menurut RISKESDAS (2007) di Indonesia prevalensi penderita asma diperkirakan
masih sangat tinggi. Bedasarakan depkes persentase penderita asma di indonesia
sebesar 5,87% dari keselurahan penduduk Indonesia. Dimana masih banyak
penderita asma yang belum mendapatkan perawatan dokter.Hal itu membuat angka
kematian karena penyakit asma tergolong tinggi di Indonesia.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa saja yang mencakup dari konsep
kegawatdaruratan ?
2. Apa saja yang meliputi dari konsep
medik Asma Bronchial ?
3. Bagaimana proses keperawatan pada
klien Asma Bronchial ?
C.
TUJUAN
PENULISAN
1. Untuk
memahami konsep dari kegawatdaruratan.
2. Untuk
mengetahui konsep medik Asma Bronchial.
3. Untuk
memahami proses keperawatan pada klien Asma Bronchial,
D.
MANFAAT
PENULISAN
Diharapkan makalah ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi perawat/ mahasiswa keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada klien yang mengalami penyakitAsma Bronhial.
BAB
II
KONSEP KEGAWATDARURATAN
A.
TRIAGE
1.
PENGERTIAN
Triage diambil
dari bahasa perancis “trier” artinya “mengelompokkkan” atau memilih. Triage
dikembangkan dimedan pertempuran, dimana memilih korban untuk memberikan
pertolongan medis. Dahulunya Konsep ini dikembangkan keadaan bencana.
Dilaksanakan di ruang gawat darurat dari tahun 1950- 1960 karena 2 alasan yaitu
tingginya kunjungan dan banyak nya penggunakan sarana dan prasaraa untuk
keadaan nonurgen.
Triage yaitu
satu sistem seleksi dan pemilihan pasien untuk menentukan tingkat kegawatan dan
prioritas pasien. Triage tidak mudah atau simple, triage yang sebenarnya
sangat komplek, comprehensif dan kontroversial, penilaian awal korban cedera
atau kritis merupakan tugas yang menantang, dan tiap menit bisa berati hidup
atau mati.
2.
TUJUAN
TRIAGE
a)
Menstabilkan pasien, mengidentifikasi cedera/ kelainan pengancam
jiwa dan untuk memulai tindakan Mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa.
Penilaian awal adalah sesuai.
b)
Memprioritaskan pasien menurut keakutannya. Melakukan
tindakan sesuai serta untuk mengatur kecepatan dan efsiensi tindakan definitif
atau transfer ke fasilitas sesuai.
3.
SISTEM
TRIAGE
Sistem
triage dapat diterapkan keadaan non disaster/ tidak ada bencana dan
disaster/adanya bencana.
a)
Triage Nondisaster : Tujuannya untuk menyediakan
perawatan sebaik mungkin bagi setiap individu pasien,
contohnya IGD sehari-hari.
b)
Triage Disaster : Tujuannya untuk menyediakan perawatan yang
lebih efektif untuk pasien dalam jumlah banyak. Contohnya dalam keadaan bencana.
4.
METODE
TRIAGE
Metode yang digunakan bisa secara METTAG (Triage tagging system) atau sistem triage Penuntun
Lapangan START (Simple Triage
And Rapid Transportation)
a)
Triage sistem METTAG
Pendekatan
yang dianjurkan untuk memprioritas tindakan atas korban. Resusitasi ditempat.
Triage sistem penuntun Lapangan START.
Berupa
penilaian pasien 60 detik dengan mengamati ventilasi, perfusi, status mental.
Memastikan kelompok korban (lazimnya juga dengan label) yang memerlukan
transport segera atau tidak, atau yang tidak mungkin diselamatkan atau
meninggal. Ini memungkinkan penolong secara cepat mengidentifikasikan korban
yang dengan resiko besar akan kematian segera atau apakah tidak memerlukan
transport segera.
Tabel. 1
penilaian triage dengan START
Kategori
|
Pernafasan
|
Nadi
|
Status mental
|
Kritis dan darurat – merah
|
> 30 / menit
|
Tidak Ada
|
Tidak sadarkan diri
|
Luka-luka tidak berbahaya –kuning
|
< 30 /menit
|
Ada
|
Sadar/ normal
|
Meninggal- tidak mungkin diselamatkan
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada respon
|
Sumber :
Krisanti Paula dkk 2009
b)
Start Method (Simple Triage And Rapid Treatment)
START, sebagai cara triage lapangan yang berprinsip
pada sederhana dan kecepatan, dapat dilakukan oleh tenaga medis atau tenaga
awam terlatih. Dalam memilah pasien, petugas melakukan penilaian kesadaran,
ventilasi, dan perfusi selama kurang dari 60 detik lalu memberikan tanda dengan
menggunakan berbagai alat berwarna, seperti bendera, kain, atau isolasi.
ü Hitam :
pasien meninggal atau cedera fatal yang tidak memungkinkan untuk resusitasi.
Tidak memerlukan perhatian.
ü Merah :
pasien cedera berat atau mengancam jiwa dan memerlukan transport segera.
Misalnya :
·
gagal nafas
·
cedera torako-abdominal
·
cedera kepala atau maksilo-fasial berat
·
shok atau perdarahan berat
·
luka bakar berat
ü Kuning :
pasien cedera yang dipastikan tidak mengancam jiwa dalam waktu dekat. Dapat
ditunda hingga beberapa jam. Misalnya :
·
cedera abdomen tanpa shok,
·
cedera dada tanpa gangguan respirasi,
·
fraktura mayor tanpa syok
·
cedera kepala atau tulang belakang leher tanpa gangguan
kesadaran
·
luka bakar ringan
ü Hijau :
cedera ringan yang tidak memerlukan stabilisasi segera. Misalnya :
·
cedera jaringan lunak,
·
fraktura dan dislokasi ekstremitas,
·
cedera maksilo-fasial tanpa gangguan jalan nafas
·
gawat darurat psikologis
Kadang kala
pembagian triage pun menggunakan 5 macam warna
Kategori
|
Warna
|
Makna
|
Konsekuensi
|
Contoh
|
T1 (I)
|
Merah
|
Mengancam jiwa
|
Penanganan dan transportasi sesegera mungkin
|
Lesi yang melibatkan arteri, pendarahan organ dalam,
trauma amputasi mayor
|
T2 (II)
|
Kuning
|
Cedera berat
|
Observasi ketat, penanganan secepatnya, transport
sedapat mungkin
|
Trauma amputasi minor, cedera jaringan lunak, fraktur
dan dislokasi
|
T3 (III)
|
Hijau
|
Cedera minor atau tidak cedera
|
Ditangani bila memungkinkan, transport dan evakuasi
bila memungkinkan
|
Laserasi minor, abrasi jaringan lunak, cedera otot
|
T4 (IV)
|
Biru
|
Harapan hidup kecil atau tidak ada
|
Observasi dan bila memungkinkan pemberian analgetik
|
Cedera berat, pendarahan berat, pemeriksaan neurologis
negatif
|
T5 (V)
|
Hitam
|
Meninggal
|
Menjaga jenazah, identifikasi bila memungkinkan
|
Dead on arrival, perburukan dari T1-4, tidak ada napas
spontan
|
B.
LINGKUP
KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
1.
PENGERTIAN
GAWAT DAN DARURAT
1.1)
Gawat : Suatu
kondisi dimana korban harus segera ditolong, apabila
tidak segera di
tolong maka akan mengalami kecacatan atau
kematian.
Ex : Gangguan pernafasan, gangguan sirkulasi, perdarahan hebat.
Ex : Gangguan pernafasan, gangguan sirkulasi, perdarahan hebat.
1.2)
Darurat :
Suatu kondisi dimana korban harus segera di tolong tetapi
penundaan pertolongan
tidak akan menyebabkan kematian/
kecacatan.
Ex : Luka, Ca mamae, BPH, Fraktur tertutup
Ex : Luka, Ca mamae, BPH, Fraktur tertutup
2.
SITUASI GAWAT DARURAT
Ada 4 tipe kondisi gawat darurat
yaitu :
a)
Gawat Darurat : Keadaan mengancam nyawa yang jika
tidak segera ditolong dapat meninggal atau cacat sehingga perlu ditangani
dengan prioritas pertama. Sehingga dalam keadaan ini tidak ada waktu tunggu.
Yang termasuk keadaan adalah pasien keracunan akut dengan penurunan kesadaran,
gangguan jalan napas, gangguan pernapasan, gangguan sirkulasi atau pemaparan
pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan ini.
b)
Gawat tidak Darurat : Keadaan
mengancam nyawa tetapi tidak memerlukan tindakan darurat. Keadaan ini termasuk
prioritas ke dua dan setelah dilakukan resusitasi segera konsulkan ke dokter
spesialis untuk penanganan selanjutnya. Yang termasuk pasien gawat tidak darurat adalah: pasien
kanker stadium lanjut yang mengalami keracunan akut.
c)
Darurat tidak Gawat : Keadaan yang tidak mengancam nyawa
tetapi memerlukan tindakan darurat. Pasien biasanya sadar tidak ada ganguan
pernapasan dan sirkulasi serta tidak memerlukan resusitasi dan dapat langsung
diberi terapi definitive. Pasien dapat dirawat di ruang rawat
inap atau jika keadaannya ringan dapat di pulangkan untuk selanjutnya kontrol
ke poliklinik rawat jalan.
d)
Tidak Gawat tidak Darurat : Keadaan yang
tidak mengancam nyawa dan tidak memerlukan tindakan darurat. Gejala dan tanda
klinis ringan atau asimptomatis. Setelah mendapat terapi definitive
penderita dapat dipulangkan dan selanjutnya kontrol ke poliklinik rawat jalan.
Langkah
membagi menjadi 4 keadaan sesuai dengan kondisi klien berdasar yang
prioritas kondisi yang paling mengancam nyawa. Kondisi yang mengancam nyawa di
nilai berdasarkan jalan nafas (airway), pernafasan (breathing), sirkulasi
(circulation) dan kondisi neurologis (disabilty). mengetahui dan mampu menilai
dari pasien yang sesuai dengan keadaan kegawatannya, dapat memberikan pelayanan
yang optimal dan tepat, menghindari terjadinya kesalahan penanganan dalam
memilih kondisi pasien. Angka kematian mapun angka kecacatan dapat
menurun.
3.
RUANG LINGKUP KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
a)
ICU (Intensive Care Unit)
ICU
adalah ruangan perawatan intensif dengan peralatan-peralatan khusus untuk
menanggulangi pasien gawat karena penyakit, trauma atau kompikasi lain.
Misalnya terdapat sebuah kasus dalam sistem persyarafan dengan klien A cedera
medula spinalis, cedera tulang belakang, klien mengeluh nyeri, serta
terbatasnya pergerakan klien dan punggung habis jatuh dari tangga. Dengan klien
B epilepsi mengalami fase kejang tonik dan klonik pada saat serangan epilepsi
dirumahnya.
Dua kasus
diatas memiliki sebuah perbedaan yang jelas dengan melihat kasus tersebut, yang
meski dilakukan oleh seorang perawat adalah melihat kondisi si klien B maka
lebih diutamakan dibandingkan dengan klien A karena pada klien B kondisi gawat
daruratnya disebabkan oleh adanya penyakit epilepsi. Sedangkan untuk klien A
dalam kondisi gawat darurat juga akan tetapi ia masuk kedalam unit atau bagian
gawat darurat (UGD) bukan berarti tidak diperdulikan.
b) UGD (Unit Gawat Darurat)
UGD merupakan unit atau bagian
yang memberikan pelayanan gawat darurat kepada masyarakat yang menderita
penyakit akut atau mengalami kecelakaan. Seperti pada kasus diatas pada klien
A, ia mengalami suatu kecelakaan yang mengakibatkan cedera tulang belakang
dengan demikian yang meski dibawa ke UGD adalah yang klien A yang mengalami
kecelakaan tersebut.
4.
PRINSIP GAWAT DARURAT
a)
Bersikap tenang tapi cekatan dan berpikir sebelum
bertindak (jangan panik).
b)
Sadar peran perawat dalam menghadapi korban dan
wali ataupun saksi.
c)
Melakukan pengkajian yang cepat dan cermat
terhadap masalah yang mengancam jiwa (henti napas, nadi tidak teraba,
perdarahan hebat, keracunan).
d)
Melakukan pengkajian sistematik sebelum melakukan
tindakan secara menyeluruh. Pertahankan korban pada posisi datar atau sesuai
(kecuali jika ada ortopnea), lindungi korban dari kedinginan.
e)
Jika korban sadar, jelaskan apa yang terjadi,
berikan bantuan untuk menenangkan dan yakinkan akan ditolong.
f)
Hindari mengangkat/memindahkan yang tidak perlu,
memindahkan jika hanya ada kondisi yang membahayakan.
g)
Jangan diberi minum jika ada trauma abdomen atau
perkiraan kemungkinan tindakan anastesi umum dalam waktu dekat.
h)
Jangan dipindahkan (ditransportasi) sebelum
pertolongan pertama selesai dilakukan dan terdapat alat transportasi yang
memadai.
Dalam beberapa jenis keadaan
kegawatdaruratan yang telah disepakati pimpinan masing-masing rumah sakit dan
tentunya dengan menggunakan Protap yang telah tersedia, maka perawat yang
bertugas di Instalasi Gawat Darurat dapat bertindak langsung sesuai dengan
prosedur tetap rumah sakit yang berlaku. Peran ini sangat dekat kaitannya
dengan upaya penyelamatan jiwa pasien secara langsung.
KONSEP MEDIK ASMA
BRONCHIAL
A.
PENGERTIAN
Istilah asma dari
kata Yunani yang artinya “terengah-engah” dan berarti serangan napas
pendek. Meskipun dahulu istilah ini digunakan untuk menyatukan
gambaran klinis napas pendek tanpa memandang sebabnya, sekarang istilah ini
hanya ditujukan untuk keadaan-keadaan yang menunjukkan respon abnormal saluran
napas terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan jalan napas
yang meluas. (Supriadi, 2013)
Asma bronchial adalah suatu
penyakit dengan ciri meningkatnya respon trachea dan bronkhus terhadap
berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas
dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari
pengobatan. (Konny, 2013).
Asma
Bronchiale adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten reversibel dimana
trakea dan bronki berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu (Ndyycha, 2014).
Kesimpulan dari beberapa
pengertian diatas yaitu Asma Bronchial adalah gangguan atau kerusakan pada
saluran bronkus yang merupakan inflamasi kronis saluran nafas dengan ciri
bronkospasme periodik yang reversible (dapat kembali), adanya wheezing, sesak
nafas dan batuk dengan atau tanpa adanya sekret.
B.
KLASIFIKASI
Asma diklasifikasikan kedalam 6 tipe (Nettinna,
1996) yaitu:
1)
Asma ekstrinsik yang disebabkan
oleh alergen inhalasi (misalnya debu, embun berdebu, jamur, serbuk, buhi dan
rontokan bulu binatang dan diobati dengan imunologlobin E (IGE),
2)
Asma intrinsik yang disebabkan
oleh infeksi (sering virus) dan rangsangan lingkungan (seperti polusi udara),
3)
Asma campuran dimana reaktivitas
tipe I (segera) tanpa kombinasi dengan faktor intrinsik ,
4)
Asma akibat aspirin dan zat yang
sejenis,
5)
Asma akibat latihan dimana gejala
pernafasan terjadi dalam 5 sampai 20 menit setelah latihan.
6)
Asma okupasi yang disebabkan oleh
asap industri, debu dan gas.
Berdasarkan
penyebabnya, asma bronkhial dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :
1)
Asma alergik atau ekstrinsik
Asma
alergik merupakan suatu bentuk asma dengan allergen seperti bulu binatang,
debu, ketombe, tepung sari, makanan dll. Allergen terbanyak adalah airborne dan
musiman. Klien dengan asma alergik biasanya mempunyai riwayat penyakit alergi
pada keluarga dan riwayat pengobatan eksim atau rhinitis alergik. Paparan
terhadap alergi akan mencetuskan serangan asma. Bentuk asma ini biasanya
dimulai sejak anak-anak
2)
Ideopatik atau nonalergik asma / intrinsic
Asma
nonalergik tidak berhubungan secara langsung dengan alergi spesifik. Factor –
factor seperti common cold, infeksi saluran napas atas aktivitas, emosi atau
stress, dan polusi lingkungan akan mencetuskan serangan. Beberapa agen
farmakologi, seperti antagonis β-adrenergi dan bahan sulfat (penyedap makanan)
juga dapat menjadi factor penyebab. Serangan dari asma idiopatik atau nonalergi
menjadi lebih berat dan sering kali dengan berjalannya waktu dapat berkembang
menjadi bronchitis dan empisema. Pada beberapa kasus dapat berkembang menjadi
asma campuran. Bentuk asma ini biasanya dimulai ketika dewasa (>35 tahun).
3)
Asma campuran (mixed asma)
Asma
campuran merupakan bentuk asma yang paling sering. Dikarakteristikan dengan
bentuk kedua jenis asma alergi dan nonalergi.
C.
ETIOLOGI
Sampai
saat ini etiologi asma diketahui belum pasti , suatu hal yang menonjol pada
semua penderita asma adalah fenomena hipereaktivitas bronkus . bronkus
penderita asma sangat peka tehadap rangsangan imonologi maupun nonimumologi.
Oleh karena sifat inilah, maka serangan asma mudah terjadi ketika
rangsangan baik fisik, metabolik, kimia, alergen, infeksi, dan sebagainya.
Penderita asma perlu mengetahui dan sedapat mungkin menghindari rangsangan atau
pencetus yang dapat menimbulkan asma.
Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1) Genetik : Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun
belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan
penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit
alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit
asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus. Selain itu
hipersentifisitas saluran pernafasannya juga bisa diturunkan.
2) Alergen : Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a)
Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan
Contoh : debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur,
bakteri dan polusi
b)
Ingestan, yang masuk melalui mulut
Contoh : makanan dan obat-obatan
c)
Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit
Contoh : perhiasan, logam dan jam tangan
3) Perubahan cuaca : Cuaca lembab dan hawa pegunungan
yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan
faktor pemicu terjadinya serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan
dengan musim, seperti: musim hujan, musim kemarau.
4) Stress : Stress/ gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan
asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping
gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami
stress/gangguan emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah
pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa
diobati.
5) Lingkungan kerja : Mempunyai hubungan langsung dengan
sebab terjadinya serangan asma. Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja.
Misalnya orang yang bekerja di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik
asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti.
6) Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat : Sebagian besar penderita asma
akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau olah raga yang
berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma. Serangan asma karena
aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai aktifitas tersebut.
D.
PATOFISIOLOGI
Asma
ditandai dengan kontraksi spastik dari otot polos bronkus yang menyebabkan
sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus
terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi
diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi mempunyai
kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody IgE abnormal dalam jumlah besar
dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen
spesifikasinya. Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang
terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan
bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody IgE orang
tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada
sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat,
diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan
leukotrient), faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin.
Efek
gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan adema lokal pada
dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mukus yang kental dalam lumen
bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan
saluran napas menjadi sangat meningkat.
Pada
asma, diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi daripada selama
inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa menekan
bagian luar bronkiolus. Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka
sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan
obstruksi berat terutama selama ekspirasi. Pada penderita asma biasanya dapat
melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali melakukan
ekspirasi. Hal ini menyebabkan dispnea. Kapasitas residu fungsional dan volume
residu paru menjadi sangat meningkat selama serangan asma akibat kesukaran
mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. Hal ini bisa menyebabkan barrel chest.
E.
MANIFESTASI
KLINIS
1) Tiga gejala umum asma terdiri atas :
a)
Dispnea (sesak nafas), terjadi karena pelepasan histamine
dan leukotrien yang menyebabkan kontraksi otot polos sehingga saluran nafas
menjadi sempit.
b)
Batuk, adalah reaksi tubuh untuk mengeluarkan hasil dari
inflamasi atau benda asing yang masuk ke saluran nafas.
c)
Mengi (bengek), suara nafas tambahan yang terjadi akibat penyempitan
bronkus.
2) Gambaran klinis pasien yang
menderita asma
a) Gambaran objektif :
·
Sesak nafas parah dengan ekspirasi memanjang disertai
wheezing.
·
Dapat disertai dengan sputum kental dan sulit dikeluarkan.
·
Bernafas dengan menggunakan otot-otot nafas tambahan.
·
Sianosis, takikardia, gelisah dan pulsus paradoksus.
·
Fase ekspirasi memanjang dengan disertai wheezing (di afek
dan hilus)
b) Gambaran subjektif adalah pasien
mengeluhkan sukar bernafas, sesak dan anoreksia.
c) Gambaran psikososial adalah cemas,
takut, mudah tersinggung dan kurang pengetahuan pasien terhadap situasi
penyakitnya.
F.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1)
Pemeriksaan radiologi : Gambaran
radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada waktu serangan menunjukkan
gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang bertambah dan
peleburan rongga intercostalis, serta diafragma yang menurun. Akan tetapi bila
terdapat komplikasi, maka kelainan yang didapat adalah sebagai berikut:
·
Bila disertai dengan bronkhitis,
maka bercak-bercak di hilus akan bertambah
·
Bila terdapat komplikasi empisema
(COPD), maka gambaran radiolusen akan semakin bertambah.
·
Bila terdapat komplikasi, maka
terdapat gambaran infiltrat pada paru
·
Dapat pula menimbulkan gambaran
atelektasis local
·
Bila terjadi pneumonia
mediastinum, pneutoraks, dan pneumoperikardium, maka dapat dilihat bentuk
gambaran radiolusen pada paru-paru.
2)
Pemeriksaan tes kulit : Dilakukan
untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergen yang dapat menimbulkan
reaksi yang positif pada asma.
3)
Elektrokardiografi (EKG) : Gambaran
elektrokardiografi yang terjadi selama serangan dapat dibagi menjadi 3 bagian
dan disesuaikan dengan gambaran yang terjadi pada empisema paru, yaitu:
·
Perubahan aksis jantung, pada
umumnya terjadi right axis deviasi dan clock wise rotation
·
Terdapat tanda-tanda hipertropi
otot jantung, yakni terdapatnya RBB (Right Bundle branch Block)
·
Tanda-tanda hipoksemia, yaitu
terdapatnya sinus takikardia, SVES, dan VES atau terjadinya depresi
segmen ST negatif.
4)
Scanning Paru : Dapat diketahui bahwa
redistribusi udara selama serangan asma tidak menyeluruh pada paru-paru.
5)
Spirometri : Untuk menunjukkan adanya
obstruksi jalan napas reversibel. Pemeriksaan spirometri tdak saja penting
untuk menegakkan diagnosis tetapi juga penting untuk menilai berat obstruksi
dan efek pengobatan.
G.
PENATALAKSANAAN
Prinsip
umum pengobatan asma bronchial adalah :
1) Menghilangkan
obstruksi jalan nafas dengan segara.
2) Mengenal
dan menghindari fakto-faktor yang dapat mencetuskan serangan asma
3) Memberikan
penerangan kepada penderita ataupun keluarganya mengenai
Penyakit asma, baik pengobatannya maupun tentang perjalanan penyakitnya
sehingga penderita mengerti tujuan penngobatan yang diberikan dan bekerjasama
dengan dokter atau perawat yang merawatnnya.
Pengobatan pada asma bronkhial terbagi 2, yaitu:
1)
Pengobatan Nonfarmakologi
a)
Penyuluhan, penyuluhan ini ditunjukan untuk peningkatan
pengetahuan klien tentang penyakit asma sehingga klien secara sadar menghindari
faktor-faktor pencetus, menggunakan obat secara benar, dan berkonsultasi pada
tim kesehatan.
b)
Menghindari faktor pencetus. Klien perlu dibantu
mengidentifikasi pencetus serangan asma yang ada pada lingkungannya, diajarkan
cara menghindari dan mengurangi faktor pencetus, temasuk intake cairan yang
cukup bagi klien.
c)
Fisioterapi, dapat digunakan untuk mempermudah pengeluaran
mukus. Ini dapat dilakukan dengan postural drainase, perkusi dan fibrasi dada.
a)
Agonis beta : metaproterenol (alupent, metrapel). Bentuknya
aerosol, bekerja sangat cepat, diberikan sebanyak 3-4 kali semprot, dan jarak
antara semprotan pertama dan kedua adalah 10 menit.
b)
Metilxantin, dosis dewasa diberikan 125-200 mg 4 kali
sehari. Golongan metilxantin adalah aminofilin dan teofilin obat ini diberikan
bila golongan beta agonis tidak memberikan hasil yang memuaskan.
c)
Kortikosteroid, jika agonis beta dan metilxantin tidak
memberikan respon yang baik harus diberikan kortikosteroid. Steroid dalam
bentuk aerosol dengan dosis 4 kali semprot tiap hari. Pemberian steroid dalam
jangka yang lama mempunyai efek samping, maka klien yang mendapat steroid
jangka lama harus diawasi dengan ketat.
d)
Kromalin dan iprutropioum bromide (atroven). Kromalin
merupakan obat pencegah asma khususnya untuk anak-anak. Dosis iprutropioum
bromide diberikan 1-2 kapsul 4 kali sehari.
H.
KOMPLIKASI
Berbagai
komplikasi yang mungkin timbul adalah :
1) Status asmatikus adalah setiap
serangan asma berat atau yang kemudian menjadi berat dan tidak memberikan
respon (refrakter) adrenalin dan atau aminofilin suntikan dapat digolongkan
pada status asmatikus. Penderita harus dirawat dengan terapi yang intensif.
2) Atelektasis adalah pengerutan
sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan saluran udara (bronkus
maupun bronkiolus) atau akibat pernafasan yang sangat dangkal.
3) Hipoksemia adalah tubuh kekurangan
oksigen
4) Pneumotoraks adalah terdapatnya
udara pada rongga pleura yang menyebabkan kolapsnya paru.
5) Emfisema adalah penyakit yang gejala
utamanya adalah penyempitan (obstruksi) saluran nafas karena kantung udara di
paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas.
BAB
III
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
ASMA BRONCHIAL
A.
PENGKAJIAN
1.
BIODATA
·
Identitas Pasien
·
Identitas Penanggung jawab
2.
RIWAYAT KESEHATAN
a) Alasan Masuk Rumah Sakit : Klien
datang dengan keluhan, sesak, batuk berdahak sejak 5 hari lalu
b) Keluhan Utama : Klien mengatakan
sesak nafas, batuk
c) Riwayat Penyakit Sekarang : Klien
mengeluh sesak nafas, terutama saat suhu dingin untuk mengurangi keluhan sesak
nafas klien tidur setengah duduk, sesak nafas berulang pada waktu malam dan
pagi.
d) Riwayat Penyakit Masa Lalu : Klien
mengatakan sebelumnya pernah menderita penyakit yang sama yaitu asma
e) Riwayat Kesehatan Keluarga : Klien
mengatakan dalam anggota keluarganya ada yang menderita penykit yang sama
seperti yang diderita klien yaitu penyakit asma.
f) Keadaan Kesehatan Lingkungan : Klien
mengatakan keluarga sangat memperhatikan kebersihan lingkunganya
g) Riwayat Psikologis : Klien
mengatakan takut dengan kondisinya sekarang, klien bertanya mengenai kondisi
kesehatanya.
3.
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
a) Pola Nutrisi
·
Sebelum sakit : Klien mengatakan saat sehat makan 3Xsehari
dengan komposisi nasi, lauk pauk , minum kurang lebih 6-7 gelas/hari.
·
Saat Sakit : Klien mengatakan saat sakit makan 3X sehari
dengan porsi sedikit Karena batuk mempengarui nafsu makan menurun.minum air
putih kurang lebih 5-7gelas/hari.
b) Pola eliminasi
·
BAB sebelum sakit : Klien mengatakn Saat sehat BAB 1X sehari
dengan konsistensi lembek, warna kuning bau khas feces
·
BAB saat sakit : klien mengatakan saat sakit BAB 1X sehari
dengan konsistensi lembek warna kuning ,bau khas feces
·
BAK sebelum Sakit : Klien mengatakan saat sehat BAK sebanyak
3-4X perhari dengan warna kuning kecokltan dan bau khas amoniak
·
BAK saat sakit : Klien mengatakan saat sakit BAk tetap tidak
terjadi perubahan tetap sebanyak 3-4X perhari dan bau khas amoniak
c) Pola Kebersihan diri
·
Sebelum sakit : Klien mengtakan saat sehat mandi 2x sehari
menggunakan sabun, gosok gigi, kramas 3X seminggu ganti pakaian bila sudah
kotor.
·
Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit hanya dibasuh
dengan air hangat serta gosok gigi 2X sehari.
d) Pola Aktivitas
·
Sebelum sakit : Klien mengatakan saat sehat aktivitas
dirumahnya biasa dikerjakan dengan ibunya,
·
Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit tidak bisa membantu
aktifitas ibunya seperti biasa
e) Pola istirahat tidur
·
Sebelum sakit : Klien mengatakan saat sehat tidur kurang
lebih selama 7-8 jam perhari
·
Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit tidurnya terganggu
karena sesak nafas, dan batuk pada malam hari dan pagi hari, klien hanya tidur
kurang lebih 4jam perhari.
4.
PEMERIKSAAN FISIK
a) Keadaan Umum : Klien lemah
b) Tanda – tanda vital :
T
= 110/70 mmHg S=
37 0C
N=
78x/mnt RR
= 28x/mnt
c) Kesadaran : composmetis
d) Pemeriksaan cepalo caudal
·
Kepala dan rambut
I
: Pertumbuhan rambut merata,tidak terdapat uban
P
: Tidak ada benjolan pada kepala,
·
Hidung
I
: Bentuk hidung Simetris, terdapat ekspirasi memanjang,nafas cepat, terdapat
pernafasan cuping hidung
P : Tidak terdapat nyeri tekan
A : Terdapat suara tambahan Whezing Dan ronchi
·
Telinga
I
: Tidak ada serumen dan lesi
Fungsi
: Pendengaran baik
·
Mata
I
: Sclera Putih, konjungtiva merah,
Fungi
: penglihatan baik
·
Mulut dan gigi
I
: mulut pucat, tidak ada stomatitis
·
Gigi
I
: Tidak ada caries Gigi
·
Leher dan tenggorokan
Leher
= I : tidak ada stroma
P
: tidak ada nyeri tekan
Tenggorokan
= I : tidak ada pembesaran tonsil
·
Dada dan Thorax
Pemeriksaan
paru = I : bentuk dada simetris pernafasan 28x permenit
P
: tidak ada nyeri tekan
P
: terdengar suara hipersonor
A
: suara nafas wheezing dan Ronchi
ANALISA DATA
Kelompok data
|
Masalah
|
Etiologi
|
DS : klien mengatakan sesak nafas
DO: - keadaan umum lemah
- Terdengar
ronchi dan wheezing
- Klien
tidur setengah duduk
- Pernafasan
cuping hidung
T = 110/70 mmHg
N = 78x/Menit
S= 37 0C
RR=
28X/mn
DS :
Klien mengatakan tidurnya terganggu karena sesak nafas
O: DO : - klien tampak lemah
- Batuk berdahak
- Sesak nafas pada
malam hari
T = 110/70 mmHg
N = 78x/Menit
S= 37 0C
RR= 28X/mnt
|
Ketidak efektifan jalan nafas B/D
peningkatan produksi mukus
Gangguan pola tidur B/D batuk terus menerus
|
Perubahan pada broncus
Sel must mediator histamine (
histamine,prostaglandin,bradikinin)
Mengeluarkan eosinofil , basofil,
sel globet.
Merangsang broncus untuk berbafas
secara maksimal
Ketidak efektifan jalan nafas
gangguan pola tidur
|
B.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Ketidak efektifan jalan nafas b/d
peningkatan produksi mucus ditandai dengan klien batuk, terdengar
ronci,wheezing, pernafasan cuping hidung
2. Gangguan pola tidur b/d batuk terus
menerus ditandai dengan klien tampak lemah
C.
INTERVENSI
No
|
Dx. Keperawatan
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
2
|
Ketidakefektifan jalan nafas b/d
peningkatan produksi mucus ditandai dengan klien batuk, terdengar
ronci,wheezing, pernafasan cuping hidung
Gangguan pola tidur b/d batuk
terus menerus ditandai dengan klien tampak lemah
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan …x24 jam jalan nafas kembali normal
Kriteria Hasil :
·
Bunyi nafas Vesikuler
·
Wheezing ronci berkurang sampai dengan hilang
·
Tak terdapat pernafasan cuping hidung
·
TTV normal
T
: 110/70-139/89 mmHg
S
: 36-3750c
N
: 60 – 80 x/mnt
RR
: 16 -24 x /mnt
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 2x24jam pola tidur kembali teratur
Kriteria Hasil :
·
klien dapat batu efektif
·
frekuensi batuk berkurang sehingga dapat istirahat
·
Ttv normal
T
: 110/70-139/89 mmHg
S
; 36-3750c
N
: 60 – 80 X/menit
RR:
16 -24 x /menit
|
·
beri penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan
tindakan yang akan dilakukan
·
pantau tanda-tanda vital
·
auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas tambahan
·
ajarkan klien untuk batuk efektif
·
anjurkan klien minum air hangat
·
kolaborasi dengan dokter dalam pemberian bronkodilator dan
O2
·
beri penjelasan pada klien dan keluarga tentang tindakan
yang dilakukanvdapat kooperatif
·
anjurkan minum air hangat
·
ciptakan lingkungan bersih dan nyaman
·
siapkan pot penampung sputum
·
kolaborasi dengan dokter dalm pemberian bronkodilator
|
·
meningkatkan pemahaman klien dan keluarga tentang penyakit
dan kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan
·
perubahan tanda-tanda vital menunjukkan perkembangan
kondisi klien
·
ronki wheezing menunjukkan secretdijalan nafas
·
dengan batuk efektif bisa mengelurakan secret
·
air hangat dapat mengencerkan sputum
·
bronkodilator dapat merilekskan otot dan menurunkan spasme
jalan nafas, memenuhi kebutuhan O2
·
mengurangi rasa cemas klien dan keluarga
·
mengencerkan secret dan menurunkan spasme sehingga
melegakan nafas
·
mengurangi factor pencetus batuk
·
memudahkan klien untuk membuang secret dan mengurangi
aktifitas
·
merilekskan otot pernafasan
|
D.
IMPLEMENTASI
NO
|
IMPLEMENTASI
|
Rasional
|
1.
2.
|
·
memberi penjelasan pada klien dan keluarga tentang
penyakit dan tindakan yang akan dilakukan
·
memantau tanda-tanda vital
·
mengauskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas
tambahan
·
mengajarkan klien untuk batuk efektif
·
menganjurkan klien minum air hangat
·
berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian bronkodilator
dan O2
·
memberi penjelasan pada klien dan keluarga tentang
tindakan yang dilakukan
·
menciptakan lingkungan bersih dan nyaman
·
menyiapakan pot penampung sputum
|
·
klien dan keluarga mendengarkan penjelasan dari petugas
dan bertanya penyebab sesak nafas
·
T = 110/70 mmHg
N
= 78x/Menit
S
= 37 0C
RR
= 28X/menit
·
klien saat bernafas terdengar ronchi dan whesing
·
klien menarik nafas dan batuk supaya scretnya keluar
·
klien minum air hangat sedikit – sedikit untuk
mengencerkan secret
·
klien bersedia menerima pemberian obat Aminofilin,
dexametason melalui bolus dan o2 3ltr
·
klien dan keluarga mendengarkan penjelasan dari petugasndapat
kooperatif
·
keluarga klien selalu membersihkan tempat tidur klien
·
keluarga menyiapkan bengkok untuk tempat sputum
|
E.
EVALUASI
No
|
Evaluasi
|
1
2.
|
S : klien
mengatakan masih sesak nafas
O: - keadaan umum lemah
- Terdengar
ronchi dan wheezing
- Klien
tidur setengah duduk
- Pernafasan
cuping hidung
T = 110/70 mmHg
N = 78x/Menit
S= 37 0C
RR= 28X/mnt
A : tujuan belum tercapai
P : intervensi 2,3,4,5,6,7
dilanjutkan
S : Klien mengatakan tidurnya
masih terganggu karena sesak nafas
O: - klien tampak lemah
- Batuk berdahak
- Sesak nafas pada
malam hari
T = 110/70 mmHg N = 78x/Menit
S= 37 0C RR= 28X/mnt
A: tujuan belum tercapai
P: intervensi 2,3 dilanjutkan
|
BAB
IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Triage yaitu
satu sistem seleksi dan pemilihan pasien untuk menentukan tingkat kegawatan dan
prioritas pasien.
Asma Bronchial adalah
gangguan atau kerusakan pada saluran bronkus yang merupakan inflamasi kronis
saluran nafas dengan ciri bronkospasme periodik yang reversible (dapat
kembali), adanya wheezing, sesak nafas dan batuk dengan atau tanpa adanya
sekret.
Penderita
asma sangat peka tehadap rangsangan imonologi maupun nonimumologi. Oleh karena
sifat inilah, maka serangan asma mudah terjadi ketika rangsangan baik
fisik, metabolik, kimia, alergen, infeksi, dan sebagainya.
B.
SARAN
Peran
perawat dalam penanganan asma dan mencegah terjadinya asma adalah dengan
memberikan asuhan keperawatan yang tepat. Asuhan keperawatan yang tepat untuk
klien harus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya komplikasi serius yang
dapat terjadi seiring dengan kejadian asma.
DAFTAR PUSTAKA
Marlina, Megga. 2014. “MAKALAH ASKEP ASMA BRONCHIAL”. (Website)
http://meggamarlina.blogspot.com/2014/01/makalah-askep-asma-bronchial.html.
Diakses Tanggal 22 April 2015
Dulie, Efri. 2012. “DUNIA KEPERAWATAN”. (Website) http://efristikesekaharap.blogspot.com/2012/08/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan_5563.html.
Diakses Tanggal 22 April 2014
Ndyycha. 2014. “ASKEP
ASMA BRONCHIAL”. (Website)
http://ndyycha.blogspot.com/2014/02/askep-asma-bronchial.html. Diakses Tangggal
22 April 2015
Supri, Supriadi. 2013. “NERS KECE BLOG_ASKEP ASMA BRONCHIAL”. (Website)
http://nerskece.blogspot.com/2013/06/askep-asma-bronchial_27.html. Diakses
Tangal 22 April 2015
Rako, Konny Liane. 2013. “ASUHAN KEPERAWATAN”. (Website)
http://lianerako.blogspot.com/2013/04/asuhan-keperawatan-asma-bronkhial.html.
Diakses Tanggal 22 April 2015
Aminudin, Moh. 2011. “NURSE SEDJATI (LAPORAN
PENDAHULUAN & ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KASUS ASMA BRONKIALE”.
(Website) http://askepaminfima.blogspot.com/2011/04/laporan-pendahuluan-asuhan-keperawatan.html.
Diakses Tanggal 25 April 2015
SEMOGA BERMANFAAT
terima kasih infonya
BalasHapusOBAT ASMA
OBAT ASMA
BalasHapusOBAT ASMA
OBAT ASMA
OBAT ASMA
OBAT ASMA
OBAT ASMA
OBAT ASMA
OBAT ASMA
OBAT ASMA
OBAT ASMA
OBAT ASMA
OBAT ASMA
OBAT ASMA
terima kasih infonya
Salah satu terapi tumor otak yang bisa anda lakukan adalah dengan konsumsi jelly gamat qnc yakni obat alami yang dibuat dari teripang emas, selain itu jelly gamat juga bisa untuk mengobati Tumor Payudara yang biasa ditandai dengan munculnya benjolan di payudara. Dan andapun yang menderita kelenjar getah bening, liver bengkak anda bisa mengkonsumsinya. Tanpa terkecuali anda yang memiliki keluhan tbc hingga gangguan pencernaan dan kista anda pun bisa mengkonsumsinya sungguh hebat bukan.
BalasHapusThank you for the information gan, may be useful for all of us.
BalasHapusGreetings from us:
Links We wish Beneficial For Information About Health.
Obat Herbal Gagal Ginjal Kronik
Cara Mengobati Kanker Payudara Secara Alami dan Aman
Obat Herbal Kanker Darah
Cara Mengobati Penyakit Tbc
Obat Herbal Glaukoma Terampuh
We Wait Further Information gan ....
Information sites thatare by this one always charging a good impression thanks .
BalasHapusCara Mengobati Stroke Berat Terbaik
Resep Obat Tradisional Asam Urat
Cara Mengobati Cedera Tulang Belakang
Pengobatan Alami Untuk Sembuhkan Hipertiroid
Cara Mengobati Osteoarthritis Secara Alami
Gejala Asma Gejala asma Gejala Asma Gejala asma Gejala Asma Gejala asma Gejala Asma Gejala asma Obat Kuat Obat kuat Obat Kuat obat kuat Gejala Asma yang perlu di waspadai banyak sekali jenisnya, Gejala Asma yang menyebabkan radang lambung yang parah sangatlah berbahaya dan dapat mengakibatkan pengaruh yang sangat dominan Gejala Asma akut yang perlu di wapadai
BalasHapusPresent information on this afternoon is very inspiring so many people to thank.
BalasHapusCara Menyembuhkan & Mengobati Infeksi Jamur Candida Pada Vagina / Miss V
Cara Ampuh Menyembuhkan Faringitis (Radang Tenggorokan) Secara Alami
Bahaya Akibat Penyakit Vertigo
Cara Membuat ramuan Temulawak Liver
Cara Menyembuhkan Saraf Mata Yang Lemah
ini adalah halaman yang sangat luar biasa senang bisa berada dihalaman anda.
BalasHapusPengobatan Maag Kronis Secara Alami
Pengobatan Sinusitis Secara Alami
Very Nice Information.
BalasHapusAgen Resmi Jelly Gamat Qnc Kabupaten Wakatobi
Agen Resmi Jelly Gamat Qnc Kota Bau Bau
Agen Resmi Jelly Gamat Qnc Kota Makassar Sulawesi Selatan
Agen Resmi Jelly Gamat Qnc Kota Palopo
BalasHapusUpdate terus Informasinya sangat bermanfaat gan..
Obat Hipertensi Herbal
Obat Jelly Gamat QnC 100% Alami
Obat Ginjal Herbal
Very nice information. I am happy to read it and hopefully useful to me
BalasHapusAgen Resmi Jelly Gamat Qnc Kabupaten Halmahera
Agen Resmi Jelly Gamat Qnc Kota Ternate
Agen Resmi Jelly Gamat Qnc Kota Tidore Kepulauan
Agen Resmi Jelly Gamat Qnc Kota Manokwari Papua Barat
Thankas for the information, do not forget to update and hold yes
BalasHapusMay be useful
Agen-Resmi-Jelly-Gamat-QnC-kota-tegal
Agen-Resmi-Jelly-Gamat-QnC-kota-Yogyakarta
Agen-Resmi-Jelly-Gamat-QnC-kabupaten-bantul
So very impressive once the article I read on this day, thank you.
BalasHapusCara Mengobati Stroke Berat Terbaik
Cara Alami Pengobatan Jantung Bocor
Obat Herbal China Untuk Ejakulasi Dini
Pengobatan Tradisional Gastritis Secara Alami Tanpa Efek Samping
Cara Ampuh Menyembuhkan Impetigo Secara Alami
Good morning to all of which this morning delighted because it has been presented with a site that is very attractive thanks .
BalasHapusObat Mata Ikan Herbal
Khasiat Luar Biasa Pepaya Bagi Penderita Diabetes
Cara Mengobati Infeksi Jamur Secara Alami
Cara Menyembuhkan Limfadenopati Secara Alami
Gejala Kelebihan Sel Darah Putih
Will not feel bored with all this information and thank you for presenting it .
BalasHapusObat Susah Kencing / Buang Air Kecil Pada Wanita & Pria
Cara Mengobati Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Secara Alami
Cara Alami Mengobati Jantung Berdebar
Cara Ampuh Menyembuhkan Radang Tenggorokan
Obat Herbal Kekentalan Darah
BalasHapusCongratulations reactivities ,, highly awaited new information from this site
Good luck !!
obat epilepsi tradisional
obat leukosit tinggi herbal
We provideing list of Verified cheapest packers Get Free Quotes Compare to save money & select the best # Cheapestpackers.co.in Services now # http://cheapestpackers.co.in/packers-and-movers-delhi/
BalasHapusCara Menghilangkan Lendir Di Paru-Paru
BalasHapusCara Mengobati Telinga Bernanah Dan Berdarah
Cara Mengobati Nyeri Otot Kaki Pada Anak
Cara Mengobati Panas Dalam Pada Anak
Cara Mengobati Hepatitis Paling Ampuh
Obat Herbal Infeksi Saluran Kemih Pada Anak
Pantangan Makanan Kanker Serviks
Apakah Penyakit Vertigo Berbahaya
Apakah Penyakit Miom Berbahaya
The latest information we are waiting for lho..semoga what is given can be useful
BalasHapusTerimakash..success always everything..salam know
obat kista coklat tradisional
obat darah rendah tradisional ampuh
This new article is interesting and useful for readers, success continues gan!!!
BalasHapusObat Kencing Batu Terbaik
Pantangan Makanan dan Minuman Penderita Kencing Batu
Obat Batu Empedu Terbaik Ampuh Tanpa Operasi
Rambut Jagung Bisa Meluruhkan Batu Empedu
Awas!! Penyakit Asam Lambung, Pelan Tapi Mematikan
I am currently waiting for the information you present today.
BalasHapusCara Ampuh Mengatasi Hipertensi Atau Darah Tinggi Secara Alami
Obat Nyeri Tulang Punggung Yang Aman
Penyebab Gangguan Telinga Dan Cara Mengobatinya
Cara Mengobati Kista Bartholin Secara Herbal Tanpa Operasi
Cara Herbal Mengobati Usus Buntu Tanpa Operasi
Congratulations reactivities ,, highly awaited new information from this site
BalasHapusGood luck !!
cara mengobati kebas secara alami
cara menyembuhkan telinga bernanah
obat osteomalasia tradisional
Informasi yang sangat bermanfaat dan bisa menambah wawasan, senang bisa berkunjung dan menyimak artikel luar biasa ini.
BalasHapusPengobatan Asam lambung
Pengobatan Infeksi Paru paru
Pengobatan Stroke ringan
Pengobatan Kelenjar tiroid
Pengobatan Kista payudara
Pengobatan hepatitis b
Inforasi very useful and can add insight, happy to be on your page
BalasHapusObat Kencing Manis
Obat Diabetes
Obat Epilepsi
Obat Tuberkulosis
Previously I thank you for the information that admin present in this afternoon.
BalasHapusCara Mencegah Usus Buntu Secara Alami
Pengobatan Alternatif Benjolan Di Leher Secara Tradisional
Cara Mengatasi Nyeri Haid
Obat Alami Floaters
QNC Jelly Gamat Kapsul
informasi yang bermanfaat
BalasHapusObat Tradisional Ginjal Bengkak
Obat Leukimia Kanker Darah
Obat Leukimia Anak
Makanan Pantangan Leukimia
This article you share is very helpful to me, I am happy to read this article. thanks to the information you shared.
BalasHapusObat Serangan Jantung
Cara Mengatasi Serangan Jantung
Cara Alami Mengatasi Infeksi Pencernaan Dengan Cepat
Cara Ampuh Mengobati Limpa Bengkak / Splenomegali
Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Liver
Good luck always!!
Really the information you present is so very interesting.
BalasHapusObat Liver Alami Paling Ampuh
Obat Tradisional Hepatitis
Ciri-Ciri Penyakit Chikungunya
Cara Alami Mengobati Eksim Atopik
Pengobatan Alami Untuk Sembuhkan Scabies
incredible site, always providing information and articles that are easy to understand and very useful.
BalasHapusWalatra Spirulina Plantesis-G Kapsul
Cara Terbaik Menyembuhkan Demam Dengan Cepat
Walatra Brain Nutrition
Obat Kandidiasis Herbal Terbaik
Walatra Sarang Semut
Interesting information, I like, a lot of knowledge that we can take from this article.
BalasHapusObat Meningitis Herbal Terbaik
Pengobatan Alternatif Kanker Payudara
Obat Pembengkakkan Kelenjar Getah Bening
Cara Alami Atasi Vertigo Agar Tidak kambuh Lagi
Obat Katup Jantung Herbal Terbaik
Thankz a lot
BalasHapusViagra
Ciri Viagra Asli
Viagra
Ciri Viagra Asli
Vimax
Obat Kuat
Celana Hernia
penirum
I like your topic, after reading your article very helpful at all and can be a source of reference
BalasHapusI will wait for your next article updates
Thank you, for sharing
Penirum
Penirum Asli
Titan Gel
Vimax
Hammer Of Thor
It's great to visit your website because we can get useful information.
BalasHapusCiri Ciri Kanker Darah Stadium Akhir
Cara Alami Mengobati Sakit Kepala Terampuh
Penyebab Migren Sebelah Kiri
Faktor Penyebab Gula Darah Secara Umum
Obat Alami Untuk Mengobati Kloasma
Never get bored to get information like this.
BalasHapusObat Gagal Ginjal 100% Terbukti Sembuh Tanpa Operasi
Biaya Operasi Usus Buntu
Obat Alami Untuk Nekrosis Lemak Pada Payudara
Obat Alami Untuk Mengobati Tumor Parotis
Cara Alternatif Asam Urat Alami
Sites like these I'm looking for
BalasHapusThanks for the information, in tunggua keep the latest news
pedia herbal
obat infeksi paru paru manjur
obat ginjal kronis tradisional
Thanks for sharing, nice article.
BalasHapusALAT BANTU SEX
KLG
PRO EXTENDER
PENIS MAJU MUNDUR
VIBRATOR LIDAH
VIAGRA
CIALIS
LEVITRA
PENIS TEMPEL
VIBRATOR MIC
Hayoh We Ngajual Obat Kuat Lah
BalasHapusObat Sinusitis
Zahra Herbal
The information you present today is so complete.
BalasHapusBenjolan Di Sekitar Vagina Sebelah Kiri
Cara Mengobati Kanker Payudara Secara Alami
Penyebab Sakit Tulamg Ekor
Gejala Osteoporosis Sejak Dini
Nice artickle, thanks has been sharing this information. Do not forget to visit our website to share information and knowledge about health.
BalasHapusObat Viagra
Viagra Asli
Khasiat Obat Viagra
Pil Biru
Penirum Asli
Thanks for information . I really like your article
BalasHapushttp://rizkyherbal.com/obat-tbc-herbal-di-apotik/
http://rizkyherbal.com/obat-kanker-usus-besar-stadium-4-alami/
Good luck ,, in waiting for other information from your site
BalasHapussend regards for success
cara mengatasi mata merah
obat gondok beracun
obat tradisional hipertiroid
Your page is very good. I like it very much. Hopefully I can cooperate well.
BalasHapusPantangan Makanan Penyakit Penyakit Gondok
Your article is very satisfying and very good
BalasHapuscara mengobati benjolan di leher sebelah kanan tanpa operasi
It was really a great information thanks for sharing.
BalasHapuscara menyembuhkan benjolan di kantung mata
cara mengobati borok bernanah
Fishing is not just a hobby, but fishing can also eliminate boredom, stress, fatigue from activities and work that accumulates.
BalasHapusEssen Ikan Lele Galatama Jitu